REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Wilayah Mamuju, Sulawesi Barat perlahan mulai bangkit usai mengalami guncangan gempa pada Januari lalu. Aktivitas ekonomi warga secara perlahan mulai kembali berjalan.
"Ekonomi rakyat sudah mulai kembali bergerak. Transaksi bisnis sudah mulai ada," ujar Kepala Regional 10 Makasar Istiqomah Syariah, saat dihubungi, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/2). Kepala Regional 10 Makassar membawahi seluruh Kepala Kantor Pos seluruh Sulawesi dan Maluku.
Tika panggilan akrab Istiqomah mengatakan, warga Mamuju perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Secara psikis, mereka perlu diperhatikan.
Dalam membantu warga terdampak, Kantor Pos Mamuju turut memberikan bantuan untuk meringankan beban warga. Bantuan itu berupa bantuan pangan non tunai dan sembako.
Pelayanan diberikan melalui kantor pos dan kantor cabang pembantu. Meskipun ada beberapa kantor yang rusak juga akibat gempa, namun para warga terdampak tetap mendapatkan bantuan secara maksimal.
"Kami tetap melakukan pelayanan dengan loket darurat. Banyak warga yang menerima kiriman dari luar, seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian. Kami, kantor pos harus memastikan agar barang kiriman tersebut dapat tersampaikan kepada warga," kata Tika.
Selain fokus memberikan bantuan kepada warga terdampak, tugas dan tanggungjawab Kantor Pos Mamuju untuk menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) juga tidak tertinggal. Kebetulan, tidak sedikit juga KPM yang terdampak gempa.