Kamis 25 Feb 2021 10:47 WIB

Wapres Harap BSI Segera Tuntaskan Integrasi Operasional

BSI menjadi energi baru bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2). Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Bank Syariah Indonesia (BSI) segera menuntaskan integrasi dalam kegiatan operasional pascapenggabungan.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2). Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Bank Syariah Indonesia (BSI) segera menuntaskan integrasi dalam kegiatan operasional pascapenggabungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Bank Syariah Indonesia (BSI) segera menuntaskan integrasi dalam kegiatan operasional pascapenggabungan. Wapres mengingatkan berbagai Standard Operational Procedures (SOP) yang berjalan terpisah di tiga bank sebelumnya harus segera diselaraskan baik dalam proses bisnis maupun manajemen risiko.

"Dalam menjalankan operasional layanannya, BSI harus mampu menggabungkan keunggulan yang dimiliki saat ini," kata Ma'ruf saat memberi keynote speaker dalam Rapat Kerja Nasional BSI 2021, Kamis (25/2).

Wapres mengatakan, BSI saat ini memiliki dukungan sumber daya manusia (SDM), teknologi serta jaringan BSI yang telah menjangkau 348 atau 67 persen dari 515 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

"Ini harus dioptimalkan untuk menjadi solusi layanan keuangan syariah yang mudah diakses oleh masyarakat," kata Ma'ruf.

Selain itu, Ma'ruf berpesan agar BSI juga segera mengintegrasikan sistem teknologi informasi. Hal ini, karena sebagai bank syariah yang maju dan modern, serta mendukung layanan berbasis digital di semua lini bisnis, tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi.

"Saya ingin mengingatkan dari awal bahwa integrasi sistem teknologi informasi harus dilakukan dengan sesegera mungkin tanpa mengabaikan faktor security," katanya

Ma'ruf melanjutkan, sebagai bank dengan aset dan nasabah yang cukup besar, perlu dilakukan antisipasi terhadap upaya penyusupan baik untuk mengacaukan jalannya operasi maupun untuk mengalihkan aset secara ilegal.

"Untuk itu, security dari sistem teknologi informasi yang digunakan harus dibangun dengan cermat sejak awal," kata Ma'ruf.

Karena itu, ia berharap melalui Rakernas BSI ini seluruh jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI) dapat mematangkan rencana dan langkah strategis pascapenggabungan BSI pada 1 Februari 2021 lalu.

Sebab, Rakernas BSI merupakan agenda penting untuk mematangkan rencana dan langkah-langkah strategis guna mewujudkan cita-cita menjadi lembaga keuangan syariah global yang tangguh. Menurutnya, penyatuan tiga bank Syariah Himbara menjadi BSI ini merupakan sebuah energi baru bagi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. 

"Saya mengharapkan Musyawarah Kerja Nasional ini dapat menghasilkan rencana-rencana dan target-target kinerja yang terbaik serta menjadi sarana untuk saling menguatkan kerjasama seluruh jajaran BSI," kata Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement