REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada tahun ini mentargetkan produksi batubara bisa mencapai 29,5 juta ton. Angka ini naik dibandingkan realisasi 2020 yang sebesar 24,8 juta ton.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menjelaskan peningkatan produksi ini dilakukan perusahaan mengingat adanya pertumbuhan demand dan juga memanfaatkan harga batubara yang sedang membaik.
"Seiring juga pemulihan ekonomi baik global maupun domestik momen ini harus kita manfaatkan dengan baik. Seiring pemulihan maka perminataan batubara juga akan naik," ujar Arviyan dalam konferensi pers, Jumat (12/3).
Direktur Niaga PTBA Adib Ubaidillah menjelaskan industri dalam negeri sudah mulai bangkit. Dengan bangkitnya industri dalam negeri maka pemakaian listrik diproyeksikan juga akan bertambah. Maka, kebutuhan batubara oleh PLN juga akan naik.
"Kami sebagai pemasok utama PLN tentu harus menyiapkan strategi pemenuhan batubara mereka. Maka kami memasang target produksi yang lebih tinggi dibandingkan 2020 kemarin," ujar Adib.
Sedangkan untuk sisi ekspor, kata Adib juga mulai mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan permintaan batu bara dari sisi ekspor sudah mulai terasa di kuartal pertama tahun ini. "Permintaan domestik cukup tinggi pada kuartal I 2021. Ekspor juga naik," tambah Adib.
Seiring penambahan produksi, maka perusahaan juga memasang target volume penjualan lebih tinggi di tahun ini. Tercatat, perusahaan mentargetkan volume penjualan bisa mencapai 30,7 juta ton tahun ini. Lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan di tahun lalu sebesar 26,1 juta ton.