REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stephanie Poetri menyemangati para penikmat musik lewat album mini pertamanya yang bertajuk 'AM:PM'. Karya dengan enam lagu itu diproduksi secara mandiri serta hadir melalui 88rising dan didistribusikan oleh 12ToneMusic.
Penyanyi pop Indonesia-Amerika itu merangkum berbagai khayalan dan renungannya yang melintasi benak menjadi deretan lagu. Stephanie ingin mengajak pendengar untuk hanyut semakin jauh ke dalam pikirannya.
Ada dua gambaran kontras yang hendak disampaikan Stephanie. Perempuan 20 tahun itu menghadirkan harapan, energi, dan emosi yang sering muncul di pagi hari, serta suasana malam hari yang terkadang menjelma lebih melankolis.
'AM:PM' terdiri dari lagu "Daydreaming", "IRL", dan "3PM" yang masuk dalam kategori AM serta "How We Used To", "Selfish", dan "Paranoia" yang masuk kategori PM. Stephanie sengaja merancang klasifikasi demikian untuk lagu di album mininya.
"AM:PM mengikuti alur waktu dari pagi ke malam hari, dan seperti itulah aku menyusun daftar lagunya. Aku selalu ingin menjadikan musikku sebagai teman bagi banyak orang dalam menjalani rutinitas sehari-hari," kata Stephanie lewat pernyataan resminya.
Pada lagu-lagu yang ada di daftar AM, isinya cenderung lebih ringan, upbeat, dan gembira. Sementara di daftar PM, lagunya lebih gelap dengan sedikit kemarahan dan sisi dramatis. Stephanie berharap pendengar bisa menikmati semua karyanya.
Melalui 'AM:PM', Stephanie memanfaatkan bakat menulis lagu serta pengalaman hidup untuk mengokohkan kariernya. Album mini itu berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk Ojivolta, Doc Daniel, Wes Singerman, Heavy Mellow, dan Taylor Dexter.
Video klip untuk lagu "Paranoia" telah dirilis, diproduksi oleh Wes Singerman, Taylor Dexter, dan Heavy Mellow. Tayangan itu menampilkan sisi lain Stephanie, ketika dia meluapkan emosi serta ketakutan terdalamnya ke dalam video tersebut.
"Single ini berkisah tentang momen bahagia, ketika semuanya berjalan dengan baik, bahkan hampir sempurna, lalu kamu memikirkan bahwa sebentar lagi akan terjadi hal yang buruk karena terlalu khawatir," ujar Stephanie mengenai lagunya.