Rabu 17 Mar 2021 13:50 WIB

Faedah Lapar Saat Ramadhan Menurut Imam Ghazali

Imam Ghazali menjelaskan faedah lapar saat Ramadhan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Faedah Lapar Saat Ramadhan Menurut Imam Ghazali. Foto: Imam Al-Ghazali (ilustrasi).
Foto: encyclopedia.com
Faedah Lapar Saat Ramadhan Menurut Imam Ghazali. Foto: Imam Al-Ghazali (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ibadah puasa di bulan Ramadhan secara umum mempunyai faedah yang banyak, begitu pula lapar secara khusus memiliki faedah yang tidak sedikit. Dr Zaprulkhan dalam bukunya 'Mukjizat Puasa Menggapai Pencerahan Melalui Ibadah Puasa Ramadhan' bahwa Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menguraikan ada 10 macam faedah lapar.

"Di antaranya membersihkan hati dan menyibak tirai yang menutupi mata hati," katanya.

Baca Juga

Dr Zaprulkhan mengungkapkan, rasa lapar membersihkan hati kita dari sifat tamak dan rakus. Rasa lapar mengobati jiwa kita dari penyakit ria dan dengki. Dengan lapar kita diajak untuk memikirkan sesuatu yang bernuansa spiritual, bukan hanya sesuatu yang berbentuk material.

"Kita dibimbing untuk merenungi sesuatu yang abstrak, bukan cuma sesuatu yang konkrit. Jiwa kita dibebaskan dari belanggu material untuk memahami eksistensi spritual," kata Dr Zaprulkhan.

Dalam bukunya itu, Dr Zaprulkhan menyampaikan hasil sebuah penelitian di negara Barat, yang menurutnya sangat menarik mengenai rasa lapar. Semua tahu, orang-orang Barat itu banyak yang mempunyai keyakinan materialistik, mereka hanya mengukur segala sesuatu dari segi material dan melupakan segala hal yang immaterial.

Penelitian ini kata dia, mengamati sekelompok orang yang merasakan lapar setelah diadakan percobaan beberapa hari untuk merasakan lapar, ternyata terjadi sesuatu yang aneh bagi mereka. Pikiran mereka menjadi lebih bersifat filosofis, mereka jadi bisa berfilsafat.

"Seperti seorang filosof orang-orang yang lapar itu memulai memikirkan sesuatu yang abstrak," katanya.

Pikiran mereka tidak lagi terbatas pada hal-hal yang konkrit saja. Hati mereka membisikan sesuatu yang berada diluar jangkauan materi.

Sampai disini, kata Imam Ghazali jika dilanjutkan dengan zikir yang khusyuk lama-kelamaan hijab yang menutupi mata hati kita akan disingkapkan oleh Allah SWT untuk menyaksikan fenomena fenomena gaib yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Kita bukan saja memikirkan sesuatu yang spiritual, tetapi juga bisa merasakannya karena kita tidak cuma menjadi seorang filosof yang merenungkan fakta-fakta transdental, tapi kita juga memasuki wilayah kaum sufi yang mampu menyaksikan keajaiban-keajaiban ketuhanan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement