Kamis 18 Mar 2021 19:27 WIB

Saat Imam Ahmad Menasihati Muridnya dengan Sembunyi-Sembunyi

Imam Ahmad berjalan berjingkat seolah tidak ingin ada yang mengetahui kehadirannya

Sanad Imam Ahmad bin Hanbal
Foto: ummahcentral.com
Sanad Imam Ahmad bin Hanbal

REPUBLIKA.CO.ID, Imam Khatib Al Baghdadi dalam kitabnya al Jami li Akhlaq ar-Raqi yang dikutip buku Tetes-Tetes Kesturi Aulia mengisahkan tentang akhlak Imam Ahmad bin Hanbal terhadap muridnya Harun ibnu Abdillah. Harun dikenal sebagai ahli hadis sekaligus pedagang kain di Baghdad. Saat malam beranjak, muncul seorang tamu dengan suara dipelankan. 

Sang tamu, Imam Ahmad bin Hanbal berjalan berjingkat seolah tidak ingin ada yang mengetahui kehadirannya karena suara langkah kakinya. Guru dari Harun Ibnu Abdullah pun menjaga suaranya untuk tetap pelan saat sampai di rumahnya. Dia berkata:

“Maafkan aku ya Harun. Aku tahu engkau biasanya engkau masih terjaga meneliti hadis selarut ini. Maka aku pun memberanikan diri mendatangimu. Ada hal yang mengusik hatiku sejak siang tadi.” 

Harun pun terkejut. “Sejak siang? Apakah itu guru?” Suara Imam Ahmad kembali dipelankan bahkan dengan berbisik. 

“Siang tadi aku lewat di samping majelismu saat engkau sedang mengajar murid-muridmu. Aku saksikan murid-muridmu terkena terik sinar mentari saat mencatat hadis-hadis. Sementara dirimu bernaung di bawah bayangan pepohonan,”terang Ahmad bin Hanbal. 

“Lain kali, janganlah seperti itu wahai Harun. Duduklah dalam keadaan yang sama sebagaimana murid-muridmu duduk. “ Harun pun tercekat tanpa mampu berkata apa-apa. 

Sang guru berbisik lagi lalu memohon pamit. Dia melangkah berjingkat dan dengan hati-hati menutup pintu. 

“Masya Allah! Inilah guruku Ahmad bin Hanbal. Begitu mulianya beliau dalam menyampaikan nasihat,”ujar Harun saat mengisahkan cerita tersebut. 

Sebenarnya, amat mudah bagi Imam Ahmad untuk menegur langsung kesilapan yang tak disengaja oleh muridnya itu saat melintasi majelis ilmu yang diisi Harun Ibnu Abdillah. Namun, semua itu tak dilakukan demi menjaga wibawa muridnya di hadapan anak didiknya. 

Beliau bahkan menunggu hingga larut malam dengan langkah yang sembunyi-sembunyi. Tujuannya untuk memberikan nasihat tanpa ada orang lain yang mengetahui kesalahan muridnya tersebut. Dia bahkan berjalan berjingkat agar anggota keluarga Harun tak ada yang mengetahui kehadirannya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement