REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal membantah adanya politik dinasti di partainya. Ia juga membantah pelaksanaan Kongres Partai Demokrat pada 2020, yang memilih AHY sebagai ketua umum, tidak demokratis.
Dijelaskannya, siapapun bisa mencalonkan diri dalam kongres. "Siapa bilang politik dinasti, toh semua diserahkan secara demokratis siapa saja yang mau mencalon terbuka. Sampai akhir pendafaran hanya AHY yang ikut dalam kontestan Ketum,” kata Ketua DPP Partai Demokrat bidang Politik dan Pemerintahan ini, Ahad (21/3).
Sehingga terlalu berlebihan dan mengada-ada jika menyebut Kongres Partai Demokrat tidak demokratis. “Saya anggap itu ocehan segelintir orang yang berambisi merebut Partai Demorkat,” ungkapnya.
Terpilihnya AHY, kata Umar, merupakan keinginan kader di berbagai daerah. Menurutnya, setelah SBY sebagai tokoh yang layak dijual karena popularitas, Partai Demokrat butuh sosok kembali yaitu AHY.