REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendorong dibentuknya tim penyelamat organisasi lantaran Kongres XX PMII yang digelar pada 16 Maret-20 Maret 2021 tak kunjung terlaksana. Salah satu agenda kongres adalah pemilihan ketua umum PB PMII.
Salah seorang kandidat Ketua Umum PB PMII Zulfahmy Wahab Kaharuddin menyayangkan, adanya kekosongan kepemimpinan setelah kepengurusan sebelumnya meletakkan jabatannya. "Sejak dinyatakan demisioner ketua umum Agus Mulyono Herlambang pada Kongres XX ini menyisakan beban, terlantar, dan tak jelas forum persidangannya," kata Zulfahmy di Jakarta, Rabu (24/3).
Dalam keterangannya di Jakarta, Zulfahmy mengatakan, seharusnya dalam etika persidangan ketua umum tidak boleh dinyatakan demisioner, apabila belum ada pengganti ketua umum. "Sekarang sudah 3x24 jam PB PMII belum mendapatkan ketua umum yang baru," jelasnya.
Oleh karena itu, Zulfahmy mengajak para kader tercinta untuk menyelamatkan organisasi dengan membentuk tim penyelamatan organisasi PMII. Tujuan tim tersebut untuk keselamatan organisasi PB PMII.
Menurut dia, tugas tim penyelamatan PMII, untuk mengisi kekosongan kepemimpinan tingkat nasional. Zulfahmy menyampaikan, sejumlah poin yang perlu dilaksanakan yaitu menunda jalannya Kongres PMII sampai ada penanggung jawab yang sah dan mengembalikan kongres satu tempat agar berlangsung secara aman, jujur, dan adil.
"Kami juga meminta pemilihan ketua Umum dilakukan Di PB PMII sebagai rumah bersama dan rumah kaum pergerakan. Selain itu mendorong terbentuknya tim penyelamatan organisasi sebagai penanggung jawab persiapan pemilihan ketua umum," jelas Zulfahmy.
Pihaknya juga menolak intervensi eksternal dalam proses pemilihan ketua umum PB PMII. "Kami mendukung penuh program Presiden Republik Indonesia, khususnya pemulihan ekonomi nasional," tuturn Zulfahmy.