Ahad 28 Mar 2021 15:58 WIB

Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Jaringan Teroris Makassar

Presiden menegaskan terorisme tak berkaitan dengan agama apapun.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (ketiga kanan) saat meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Presiden Jokowi meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau wabah COVID-19
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (ketiga kanan) saat meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Presiden Jokowi meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau wabah COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kapolri untuk mengusut tuntas dan membongkar jaringan para pelaku aksi terorisme di Makassar hingga ke akarnya. Aksi bom bunuh diri ini terjadi di pintu masuk Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Ahad (28/3).

"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," tegas Jokowi dalam pernyataan persnya, Ahad (28/3).

Baca Juga

Ia pun mengutuk keras aksi terorisme yang menyebabkan belasan korban luka-luka. Ia juga memastikan, pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pengobatan para korban dari aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar.

"Untuk para korban yang luka-luka, kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan. Negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," kata Jokowi.

Ia mengatakan, terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak berkaitan dengan agama apapun. Seluruh ajaran agama, lanjutnya, juga menolak aksi terorisme dengan alasan apapun.

Jokowi pun menegaskan, negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut. Selain itu, aparat negara juga tak akan membiarkan aksi terorisme terus terjadi. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tetap tenang menjalankan ibadahnya.

Presiden juga meminta agar seluruh masyarakat bersama-sama memerangi aksi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. "Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan," ujar dia.

Sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3) sekitar pukul 10.20 waktu setempat.

Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Argo Yuwono mengungkapkan, sedikitnya 14 orang terluka akibat ledakan yang terjadi di depan gereja Kathedral, Makassar. Korban yang berasal dari pihak keamanan gereja dan para jemaat itu kini sudah mendapatkan perawatan medis.

Argo juga menjelaskan, pelaku bom diduga berjumlah dua orang. Dia mengatakan, keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD. Aparat saat ini tengah melakukan identifikasi dari pecahan kendaraan dan potongan tubuh pelaku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement