Rabu 07 Apr 2021 11:52 WIB

Presiden Baru Tanzania Ambil Pendekatan Ilmiah Tangani Covid

Hassan akan membentuk komite teknis untuk tangani Covid.

virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Presiden baru Tanzania, Samia Suluhu Hassan, mengambil pendekatan ilmiah untuk memerangi pandemi Covid-19. Keputusannya merupakan perubahan dramatis dari kebijakan pendahulunya, mendiang Presiden John Magufuli yang merupakan salah satu penyangkal Covid-19 terkemuka di Afrika.

Hassan mengatakan, akan membentuk komite teknis untuk menasihatinya tentang ruang lingkup infeksi Covid-19 di negara itu dan cara menanggapi pandemi. "Covid-19 bukan sesuatu yang harus kita diam atau tolak dengan tegas atau terima tanpa melakukan pemeriksaan ilmiah," katanya dalam bahasa Swahili, Selasa (6/4).

Baca Juga

Tim tersebut akan melakukan penelitian medis yang akan memberi tahu ruang lingkup masalah. Nantinya mereka akan memberi rekomendasi dan tanggapan yang dapat dilakukan.

Meski langkah Hassan berbeda dengan pendahulunya, pemimpin oposisi Tundu Lissu yang berada di pengasingan di Belgia memperingatkan rakyat Tanzania untuk menahan pujian atas pengumuman Hassan. "Ini tidak akan berbeda dengan cara Magufuli dalam melakukan sesuatu. Itu Magufulisme tanpa Magufuli!" ujarnya  dalam posting Twitter.

Menurut  Lissu upaya yang dilakukan presiden perempuan pertama Tanzania itu tidak akan berhasil. "Yang dibutuhkan adalah sistem akuntabilitas yang kuat dari pemerintah dan lembaganya. Yang dibutuhkan adalah lebih banyak demokrasi, lebih banyak keadilan, lebih banyak akuntabilitas. Yang dibutuhkan adalah Konstitusi Baru!" katanya. Dwina Agustin/AP

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement