REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo mengirimkan tenaga medis ke lokasi bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4) pagi. Sebanyak tiga tenaga medis dikirim untuk membantu penanganan kesehatan pascabencana banjir tersebut.
Kepala markas PMI Solo, Agus Setyo Utomo, mengatakan PMI Solo merespons cepat terhadap bencana banjir di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi awal pekan ini. PMI Solo langsung berkoordinasi dengan PMI Provinsi Jawa Tengah dan PMI Pusat di Jakarta terkait layanan kesehatan masyarakat di NTT dan NTB pascabencana banjir.
"Tiga tenaga kesehatan PMI Solo diberangkatkan, di antaranya satu dokter, satu perawat dan satu apoteker. Kami juga membawa obat-obatan dan perlengkapan pemeriksaan," kata Agus seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (7/4).
Sementara itu, CEO dan Sekertaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto menambahkan, tim akan bertugas selama 14 hari ke depan terhitung mulai 7 hingga 21 April 2021."Tim sudah kami berangkatkan tadi pagi pukul 04.00 WIB melalui perjalanan darat menuju Semarang kemudian dilanjutkan perjalanan udara ke Jakarta dan Labuan Bajo," tutur Sumartono.
Nantinya, setelah tiba di Labuan Bajo, tim PMI Solo akan kembali melanjutkan perjalanan darat selama 23 jam menuju posko PMI pulau Adonara di NTT. Sumartono menyampaikan, PMI Solo mengajak kepada warga masyarakat Kota Solo dan sekitarnya untuk berdonasi membantu warga yang terdampak banjir di NTT.