REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Rusia baru-baru ini meminta Slovakia untuk mengembalikan vaksin Sputnik V yang telah diterimanya. Hal itu karena ada beberapa dugaan pelanggaran kontrak yang diklaim telah terjadi.
Akun Twitter resmi dari vaksin Sputnik V mengatakan, regulator obat Slovakia telah melanggar kontrak yang ada dalam sebuah tindakan sabotase untuk menguji Sputnik V. Utamanya, di laboratorium yang bukan bagian dari jaringan Laboratorium Kontrol Obat Resmi UE.
Dalam akun resminya, lembaga itu mengunggah pernyataan bahwa Pengawasan Obat Negara Slovakia telah meluncurkan kampanye disinformasi terhadap Sputnik V dan merencanakan provokasi tambahan.
Mengutip AP, Jumat (9/4), menanggapi hal tersebut, institut Slovakia mengatakan jika jaringan laboratorium bersertifikat UE hanya menguji vaksin yang terdaftar di Uni Eropa dan bukan kasus Sputnik. Ia menambahkan, tidak mengetahui detail tentang kontrak Rusia-Slovakia karena itu diklasifikasikan.
Sputnik V belum disetujui untuk digunakan di UE. Namun, institusi pengatur obatnya, European Medicines Agency (EMA), mulai meninjau ulang vaksin tersebut bulan lalu. Badan obat Slovakia mengatakan vaksin Sputnik V yang ditinjau oleh UE juga berbeda dengan yang dikirim ke Slovakia.
Baca juga : WHO: Hubungan Pembekuan Darah dengan AstraZeneca Masuk Akal