REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Menteri Luar Negeri Kanada Marc Garneau mengatakan, negaranya membatalkan semua ekspor alat pertahanan ke Turki. Tahun lalu, Kanada menghentikan sementara penjualan senjata ke negara itu setelah konflik Armenia-Azerbaijan pecah.
Garneau menyatakan, Departemen Pertahanan Nasional dan Urusan Global Kanada melaksanakan peninjauan menyeluruh pada semua izin ekspor yang valid dan ditangguhkan semua alat dan teknologi militer yang ditujukan untuk Turki.
"Usai peninjauan tersebut, ditemukan bukti kredibel teknologi Kanada yang diekspor ke Turki digunakan di konflik Nagorno-Karabakh, hari ini saya mengumumkan untuk membatalkan semua izin yang ditangguhkan musim gugur 2020," kata Garneau dalam pernyataannya seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (14/4).
"Penggunaannya tidak sesuai dengan kebijakan luar negeri Kanada atau jaminan untuk digunakan Turki. Turki adalah sekutu penting NATO dan aplikasi yang berkaitan dengan program kerja sama Nato akan ditinjau kasus per kasus," katanya menambahkan.
Pada Oktober 2019 lalu, Kanada menangguhkan izin ekspor senjata baru ke Turki setelah militer Ankara menerobos masuk ke wilayah yang dikuasai Kurdi di timur laut Suriah. Tapi, langkah ini dicabut pada akhir April 2020.
Banyak pakar militer yang mengatakan drone Turki yang sebagian sensornya dibeli dari Kanada, memainkan peran besar dalam kemenangan Azerbaijan di perang 44 hari itu. Turki menuduh Kanada menggunakan standar ganda.
Baca juga : Palestina Kembali Laporkan Ribuan Kasus Covid-19 Baru
Seba masih mengizinkan pengiriman senjata ke Arab Saudi walaupun negara itu berperan besar dalam konflik Yaman dan memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk. "Kami berharap sekutu-sekutu NATO menghindari langkah yang tak membangun yang akan berdampak negatif pada hubungan bilateral kami dan merusak solidaritas," kata Kedutaan Besar Turki di Ottawa.