REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota DPR mengikuti tahapan uji klinis vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (14/4) pagi. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena mengeklaim, seluruh fraksi mendukung tahapan uji klinis Vaksin Nusantara.
"Prinsipnya, semua fraksi mendukung di komisi IX, enggak ada yang nggak mendukung. Komisi IX dan DPR RI mendukung," kata Melki di RSPAD di Jakarta, Rabu (14/4).
Melki menyebut, ada sekitar 10 anggota yang hadir dalam tahapan uji klinis Vaksin Nusantara hari ini. Beberapa anggota yang hadir di antaranya datang bersama keluarganya.
"Yang lain itu sudah janji mungkin besok, lusa dan seterusnya. Karena ini waktunya kan tidak semua hari ini," ujarnya.
Melki menyebut, dari jajaran pimpinan Komisi IX DPR baru dihadiri oleh dua orang hari ini, yaitu dirinya dan Nihayatul Wafiroh. Sementara pimpinan Komisi IX lain dijadwalkan akan hadir di hari berikutnya.
"Tadi Bu Felly ketua komisi telepon saya belum bisa hari ini. Hari ini pimpinan dua orang, saya dengan ibu Nini, Nihayatul Wafiroh hadir, Bang Anshori mungkin cari waktu yang lain, kemudian pimpinan poksi dan anggota lain juga cari waktu, karena ini lagi masa reses, teman-teman sebagian masih ada yang di daerah," katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI Charles Honoris membantah kabar Komisi IX telah menyepakati Vaksin Nusantara. Hal itu disampaikan Charles menyusul adanya rencana sejumlah anggota Komisi IX divaksinasi Vaksin Nusantara hari ini.
"Komisi IX tidak pernah menyepakati secara kolektif untuk ikut vaksinasi Vaksin Nusantara," ujar Charles saat dikonfirmasi, Rabu (14/4).
Menurutnya adanya pimpinan/anggota Komisi IX yang mengikuti vaksinasi itu dilakukan secara pribadi dan tidak mewakili Komisi IX DPR RI. Charles menegaskan Poksi IX PDI Perjuangan DPR RI secara kolektif tidak mengikuti vaksinasi Vaksin Nusantara.
"Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh bapak presiden bahwa uji klinis vaksin harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kaidah-kaidah saintifik," ujar Charles.