Sabtu 17 Apr 2021 15:50 WIB

Pelaku Penembakan Indianapolis Punya Riwayat Sakit Jiwa

Pelaku sempat ditahan oleh penegak hukum tahun lalu.

Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  -- Pria bersenjata yang melepaskan tembakan di lokasi FedEx di Indianapolis, adalah mantan karyawan berusia 19 tahun dengan riwayat penyakit mental. Ia sempat ditahan oleh penegak hukum tahun lalu. Demikian  disampaikan pejabat polisi dan FBI pada Jumat (16/4).

Sebelumnya delapan orang dilaporkan tewas dalam insiden penembakan di FedEx. Pelaku bunuh diri usai melakukan aksi nekat tersebut. Di antara korban, empat adalah anggota agama Sikh yang terdiri dari tiga wanita dan seorang pria.

Baca Juga

Petugas penegak hukum mengatakan, mereka belum segera menentukan apakah kebencian rasial atau etnis berada di balik pembunuhan itu. Namun ini adalah insiden tujuh penembakan massal yang mematikan di Amerika Serikat selama sebulan terakhir.

Menurut petugas, penembakan di FedEx berlangsung di pusat operasi FedEx dekat Bandara Internasional Indianapolis setelah pukul 23.00  waktu setempat. "Penembakan hanya berlangsung beberapa menit dan berakhir pada saat polisi mendatangi tempat kejadian," ujar Craig McCartt, wakil kepala departemen kepolisian Indianapolis, mengatakan pada jumpa pers, Jumat.

Para saksi menggambarkan serangan yang membabi buta, ketika pria bersenjata itu melepaskan tembakan dengan senapan di tempat parkir sebelum memasuki fasilitas dan terus menembak. Aksi itu meninggalkan korban baik di dalam maupun di luar gedung.

Petugas menemukan tersangka tewas karena luka tembak yang diduga dilakukan sendiri.

Seorang juru bicara dan polisi FedEx mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Brandon Hole, mantan karyawan di fasilitas tersebut.  McCartt mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka diyakini terakhir bekerja di pabrik itu pada musim gugur 2020.

Ditanya apa yang membawanya kembali ke fasilitas itu pada Kamis malam? McCartt menjawab: "Saya harap saya bisa menjawabnya."'Bunuh diri oleh polisi'."

FBI mengatakan tersangka telah ditempatkan di bawah penahanan kesehatan mental sementara oleh polisi Indianapolis pada Maret 2020. Hal itu setelah ibunya menghubungi penegak hukum untuk melaporkan dia mungkin melakukan percobaan bunuh diri dengan metode melakukan hal-hal yang mengancam agar dibunuh petugas. Sebuah senapan disita dari kediamannya saat itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement