Sabtu 24 Apr 2021 10:38 WIB

Prancis akan Sumbang 500 ribu Dosis Vaksin Covid-19

Prancis umumkan akan mendonasikan 100 ribu dosis vaksin dari AstraZeneca bulan ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Presiden Prancis Emmanuel Macron

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam beberapa bulan ke depan negaranya akan meningkatkan sumbangan ke program vaksin internasional Covax. Ia berjanji menyumbangkan 500 ribu dosis, termasuk vaksin dari pemasok selain AstraZeneca.

Prancis merupakan negara anggota Uni Eropa pertama yang mengirimkan dosis vaksin mereka sendiri ke negara-negara berkembang. Negara itu sudah mengumumkan akan mendonasikan 100 ribu dosis vaksin dari AstraZeneca pada bulan ini. Macron mengatakan, gelombang pertama sudah dalam perjalanan menuju Afrika Barat.

Baca Juga

"Sekarang waktunya untuk berbagi, kami akan terus menerima lebih banyak vaksin, kami memiliki sarana yang cukup untuk meningkatkan solidaritas kami dengan menyumbang dosis vaksin," kata Macron dalam acara yang digelar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia menyebut distribusi vaksin di seluruh dunia saat ini 'tidak dapat diterima'. Ia menambahkan, satu dari enam warga Eropa sudah divaksin jauh lebih banyak dibandingkan satu dari 100 orang warga Afrika.

Macron menambahkan, Prancis mulai menyebarkan 500 ribu dosis vaksin hingga pertengahan Juni. Ia tidak menyebutkan vaksin apa yang disumbangkan, tapi ia mengatakan pasokannya bervariasi tidak hanya dari AstraZeneca.

Fasilitas Covax bertujuan untuk mengamankan 2 miliar dosis vaksin untuk negara pendapatan rendah pada akhir 2021. Tapi, sejauh ini baru berhasil mengirimkan 40 juta dosis vaksin.

Setelah ada laporan mengenai pembekuan darah pada Maret lalu Prancis merekomendasikan vaksin Covid-19 AstraZeneca hanya digunakan untuk orang berusia di atas 55 tahun. Uni Eropa juga telah mengeluarkan izin darurat untuk vaksin dari Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement