Kamis 13 May 2021 13:57 WIB

Chris Rock Akui Punya Gangguan Nonverbal

Chris Rock akui punya gangguan nonverbal serupa asperger.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nora Azizah
Chris Rock akui punya gangguan nonverbal serupa asperger.
Foto: EPA
Chris Rock akui punya gangguan nonverbal serupa asperger.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chris Rock diuji dengan gangguan memahami nonverbal hingga akhirnya didiagnosis penyakit mirip Asperger. Tetapi melalui sesi terapi dan pengobatan, bintang komedi komedi itu mulai merasa lebih seperti dirinya sebelumnya. 

Pelawak dan aktor berusia 56 tahun itu mengaku selalu merasa ada yang “sedikit aneh” dengan caranya berhubungan dengan orang lain. Meski tidak bisa menjelaskan alasannya. 

Baca Juga

Rock menjalani sembilan jam tes kognitif pada tahun 2020. Tes itu mengarahkan dokter ke diagnosisnya setelah seorang teman yang tidak disebutkan namanya menyarankan dia mungkin menderita sindrom Asperger. 

"Seorang teman saya memberi tahu saya bahwa saya mungkin memiliki Asperger, jadi saya memeriksanya. Ternyata saya memiliki sesuatu yang sangat mirip dengan Asperger," kata Rock dilansir dari atlantablackstar pada Kamis (13/5). 

Produser "Good Hair" itu sebelumnya menyatakan sepanjang hidupnya memahami banyak hal terlalu harfiah. Ia menilai 80 persen komunikasi nonverbal, itu dibuat untuk banyak momen tidak nyaman, banyak di antaranya dia tulis sebagai produk sampingan dari ketenaran. 

"Setiap kali seseorang menanggapi saya dengan cara yang negatif, saya akan berpikir, mereka menanggapi sesuatu yang berkaitan dengan siapa saya.' Sekarang, saya menyadari bahwa itu adalah saya. Banyak dari itu adalah aku," ujar Rock.

Selain pengobatan, "barang" lain yang diandalkan Rock untuk membantu diagnosisnya termasuk sesi terapi, baik individu maupun kelompok, selama sekitar tujuh jam seminggu. 

"Kita hidup di dunia ini di mana semua orang ingin menjadi mandiri. Dan saya melakukan ini sendiri. Dan yang terjadi adalah kita menutup diri dari orang lain, kita tidak meminta bantuan untuk banyak hal yang membutuhkan bantuan. Saya melakukan dua terapis dan saya melakukan kelompok, memberi tahu orang-orang tentang masalah saya tetapi juga mendengarkan masalah orang lain dan menyadari bahwa Anda tidak sendiri, dan jika Anda dapat berbicara dengan orang-orang, segalanya akan menjadi lebih baik," pungkas Rocks.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement