REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku terbuka terkait opsi vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adiasmito menyampaikan, belum masifnya vaksinasi untuk anak-anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sebenarnya disebabkan ujicoba produk vaksin yang memang belum menyasar subjek anak-anak.
Dia mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 sebelum diproduksi memang hanya menyasar subjek orang dewasa. "Saat ini Indonesia masih fokus melakukan vaksinasi kepada kelompok rentan, dilihat dari kontribusi terbesar pada kasus nasional. Dan secara statistik didominasi usia di atas 19 tahun. Sedangkan persentase kontribusi kasus positif pada anak, antara usia 0-19 tahun tidak sampai 10 persen," ujar Wiku dalam keterangan pers, Jumat (28/5).
Program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di Indonesia, ujar Wiku, memiliki tujuan membentuk kekebalan komunitas secepat-cepatnya. Dengan produk vaksin yang ada, maka vaksinasi baru dilakukan untuk sasaran prioritas termasuk masyarakat umum usia dewasa.
"Namun ke depannya tidak menutup kemungkinan secara bertahap populasi anak-anak akan mendapat vaksinasi. Karena sesuai amanat presiden untuk berupaya keras setiap orang mendapat haknya untuk divaksinasi," kata Wiku.
Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah menyentuh 16 juta orang. Dari angka itu, 10 juta orang di antaranya sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap.