REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kelompok Muslim Austria mengecam pemerintah atas peta yang mengidentifikasi lokasi masjid dan asosiasi Islam di seluruh negeri. Mereka juga berencana mengajukan gugatan terhadap pemerintah Kanselir Sebastian Kurz karena mengungkap peta Islam yang kontroversial.
"Penerbitan semua nama, fungsi, dan alamat lembaga dan lembaga Muslim yang dianggap sebagai perwakilan Muslim itu telah melanggar batas-batas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok itu seperti dilansir dari Aljazirah, Senin (31/5).
Menteri Integrasi Susanne Raab meluncurkan sebuah situs yang disebut Peta Nasional Islam, Kamis (27/5). Peta Islam tersebut menampilkan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi, dan pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.
Kelompok Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE) memperingatkan agar tidak menstigmatisasi semua Muslim yang tinggal di Austria sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis di negara itu. "Kampanye ini memicu rasialisme dan menghadapkan warga Muslim pada risiko keamanan besar-besaran," kata IGGOE.
Kanselir Austria telah berulang kali mengecam apa yang dia sebut Islam politik. Menurut Menteri Integrasi, peta itu tidak untuk mencurigai umat Islam secara umum. Tujuannya melawan ideologi politik, bukan agama.