Senin 07 Jun 2021 06:29 WIB

'Tahapan Pemilu dan Pilkada 2024 Perlu Dibuat Sederhana'

Hadar usul revisi terbatas untuk menopang penyederhanaan tahapan pemilu dan pilkada.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Pendiri dan Peneliti Senior Network for Democracy and Electoral Integrity (NEGRIT) Hadar Nafis Gumay
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pendiri dan Peneliti Senior Network for Democracy and Electoral Integrity (NEGRIT) Hadar Nafis Gumay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan Peneliti Senior Network for Democracy and Electoral Integrity (NEGRIT) Hadar Nafis Gumay mengatakan, tahapan Pemilu dan Pilkada 2024 perlu dibuat sederhana dan tidak rumit. Hal ini agar pelaksanaan pemilihan yang berlangsung pada tahun yang sama itu tidak menambah kerumitan dan beban bagi penyelenggara Pemilu.

"Bagaimana mencari cara supaya proses pemilu kita ini lebih sederhana lebih gampang tapi dengan catatan mereka harus mau mengubah," kata Hadar saat dihubungi, Ahad (6/6).

Baca Juga

Ia mencontohkan, tahapan pemutakhiran data pemilih Pemilu tidak perlu dilakukan lagi untuk Pilkada karena pelaksanaan hanya berbeda bulan. "Jadi nggak usah dimutakhirkan, ditambah penambahannya saja, jadi ide-ide seperti itu yang harus kita cari sekarang sehingga lebih ringan," katanya.

Selain itu, ia menilai tahapan lain yang bisa  diringkas antara lain pendaftaran, pencalonan, verifikasi partai politik, hingga masa kampanye yang biasanya memakan waktu berbulan bulan. "Kenapa sih nggak buat tiga bulan aja misalnya, kemudian pendaftaran itu juga bisa, pencalonan, verifikasi penetapan partai politik kenapa kita nggak upayakan lebih pendek prosesnya dibantu dengan teknologi informasi," katanya.