REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VII DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan inisiator Vaksin Nusantara, Letnan Jenderal (Purn) Terawan Agus Putranto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6). Dalam rapat tersebut, Terawan memperagakan proses pembuatan Vaksin Nusantara.
"Oh iya silakan (mendekat), nanti siapa tahu Pak Nurdin (Alex Noerdin) bisa membuatnya sendiri juga. Boleh-boleh, kalau mendekat izin saya pakai masker," kata Terawan menjawab permintaan salah satu pimpinan Komisi VII DPR untuk mendekat ke meja Terawan.
Pada rapat itu Terawan membawa satu perangkat Vaksin Nusantara. Perangkat itulah yang nantinya akan didistribusikan ke masyarakat.
Layaknya demo memasak, Terawan memperagakan tahap demi tahap pembuatan Vaksin Nusantara di hadapan anggota dewan. "Semua sudah tahu cara ambil darah, ini produk Indonesia ini pasti, dan dimasukkan ke dalam tabung vakum sebanyak empat biji masing-masing 10 cc jadi 40 cc di sini kita akan masukkan," terang Terawan.
"Ini seperti masak saja, tapi harus tahu kalau tidak nanti dikira sulit sekali bikin vaksin," ungkapnya.
Terlihat sejumlah pimpinan dan anggota Komisi VII DPR yang mendekat ke meja Terawan antara lain Alex Noerdin, Eddy Soeparno, Dyah Roro Esti, Rico Sia, Sartono. Terawan juga menjawab tudingan yang mengatakan bahwa vaksin tersebut buatan Amerika.
"Jadi demikian apa yang dikatakan ini bikinan Amerika dan sebagainya ya saya selama ini hanya diam saja buat apa dijawab karena itu kan mereka berpendapat. Pendapat tidak perlu dijawab tapi dengan saya buktikan dengan seperti ini," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno mengatakan bahwa komisinya baru pertama kali dalam sebuah mendekat ke meja mitra kerja. "Jadi ini pertama kali dalam masa sidang kita di komisi VII yang kita datang untuk merapat ke meja mitra untuk melihat secara real dan aktual apa yang sedang dilaksanakan diprogreskan oleh mitra," ungkapnya.