Ahad 20 Jun 2021 10:43 WIB

Jumlah Tempat Tidur di RSD Wisma Atlet Tinggal 18 Persen

Sebanyak 6.042 orang saat ini menjadi pasien rawat inap RSD Wisma Atlet

Rep: Febryan. A/ Red: Nur Aini
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Menurut Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono, pihaknya menambah jumlah kapasitas tempat tidur menjadi 7.394 dari 5.994 akibat tingginya penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Menurut Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono, pihaknya menambah jumlah kapasitas tempat tidur menjadi 7.394 dari 5.994 akibat tingginya penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tempat tidur pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, sudah terisi 81,7 persen. Hal itu berarti saat ini hanya tersisa sekitar 18,2 persen atau 1.352 tempat tidur. 

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian, mengatakan, per Ahad (20/6) pukul 08.00 WIB, jumlah pasien rawat inap di Wisma Atlet sebanyak 6.042 orang. Jumlah itu bertambah 12 orang dibanding hari sebelumnya.  

Baca Juga

"Jumlah pasien rawat inap 6.042 orang (3.039 pria dan 3.003 wanita)," kata Aris dalam keterangannya, Ahad. Ribuan pasien itu dirawat di tower 4, 5, 6 dan 7 RSD Wisma Atlet Kemayoran. 

Dengan total pasien 6.042, berarti kini hanya tersisa 1.352 tempat tidur. Sebab, total kapasitasnya adalah 7.394 tempat tidur. Dengan demikian, tingkat keterisian Wisma Atlet Kemayoran kini sudah mencapai 81,7 persen alias hanya tersisa 18,2 persen. 

Tingkat keterisian RSD Wisma Atlet terus naik seiring terus melonjaknya kasus baru Covid-19 di Jakarta sejak usai Lebaran. Dalam tiga hari terakhir saja, tercatat kenaikan kasus baru selalu di atas empat ribu per hari. Kemarin, Sabtu (19/6), merupakan jumlah kasus harian tertinggi sepanjang pandemi melanda Ibu Kota, yakni 4.895 orang positif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement