Sabtu 26 Jun 2021 17:00 WIB

MMB Harap Kepala KSP Terus Kawal Program Kartu Prakerja

Program kartu prakerja disebut telah menjangkau 3,38 juta penduduk Indonesia.

Kartu Prakerja (ilustrasi)
Foto: republika
Kartu Prakerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Peserta kartu prakerja telah mencapai 3,38 juta orang yang mencakup seluruh lapisan masyarakat. Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB), Khairul Anam menilai, program ini telah memberikan dampak yang menyeluruh bagi masyarakat.

“Jangkauan yang luas itu akan membuat efektivitas dan manfaat Kartu Prakerja bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat, sasaran yang menjadi kepedulian Presiden Jokowi sebagai penggagas program tersebut,” kata dia, Sabtu (26/6).

Sebagai bagian dari kalangan milenial, Khairul mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah terhadap generasinya tersebut. Intensivikasi dan penggalakan Kartu Prakerja  yang terus dilakukan tersebut, kata Khairul, memberikan kalangan milenial tambahan pengetahuan dan kecakapan kerja yang pada gilirannya lebih memberikan kepastian akan lapangan kerja. 

Secara khusus Khairul menyoroti fenomena efektivitas kartu Prakerja terhadap calon dan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menunjukkan perkembangan sangat signifikan. Khairul menunjuk data hasil evaluasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode 15 November - 15 Desember 2020, yang mencatat perkembangan jumlah penerima Kartu Prakerja yang mencapai 3,38 juta.

“Dari jumlah itu, sebanyak 337.154 orang atau 6,12 persen merupakan calon Pekerja Migran Indonesia atau PMI, dan 120.648 orang atau 2,19 persen merupakan mantan PMI. Artinya program Kartu Prakerja ini ini memberikan peluang kerja yang pasti, baik bagi calon maupun mantan PMI, karena mereka akan senantiasa mendapatkan pembinaan dan tambahan pengetahuan serta kecakapan yang akan menambah kualifikasi mereka di pasar kerja,” kata dia. 

Untuk itu, sebagai wakil dari kalangan milenial, menurut Khairul sudah pada tempatnya kalangan milenial berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang dengan kepeduliannya yang tinggi menggagas program Kartu Prakerja tersebut. "Selain itu, tak bisa pula dilupakan Kepala KSP (Kantor Staf Presiden) Moeldoko yang dengan inisiatifnya mengawal program yang nyata-nyata memberikan manfaat besar tersebut," kata dia.

“Tentu saja, sikap salut dan rasa terima kasih itu layak pula diberikan kepada Kemenaker, pengelola Kartu Prakerja, dan BP2MI. Tanpa koordinasi dan kerja sama yang harmonis di antara para pengelola tersebut, kondisi ketenagakerjaan serta prestasi tinggi terkait Kartu Prakerja tersebut akan sukar terwujud,” kata dia menambahkan.

Menurut dia, kerja sama dan kolaborasi di antara pengelola Kartu Prakerja dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tersebut terjalin harmonis. Ini mulai dari pendaftaran, pelatihan, hingga masuk learning management system dengan 92 layanan, terdiri dari target Juni 2021 sebanyak 23 layanan, dan Juli 2021 sebanyak 69 layanan.

Dengan harmonisasi di antara para pengelola Kartu Prakerja dan pengawalan tak henti dari KSP itulah yang memungkinkan terjadinya peralihan kualifikasi PMI. Dari unskilled labor ke skilled labor. “Saat ini data menunjukkan bahwa seperlima dari calon PMI berpendidikan sarjana atau S1,” kata Khairul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement