REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru menemukan bahwa jumlah air di atmosfer Venus sangat rendah. Studi itu menyimpulkan jika mikroba di Bumi yang paling toleran terhadap kondisi atau iklim sangat kering nampaknya tidak akan dapat bertahan hidup di sana.
Temuan ini menghapus harapan dari para peneliti bahwa Venus adalah salah satu planet yang memiliki potensi kehidupan. Sebelumnya, ilmuwan mengklai menemukan fosfin, molekul yang mungkin diciptakan oleh organisme hidup di atmosfer planet tersebut dipandang sebagai indikasi kemungkinan adanya kehidupan.
Studi terbaru melihat pengukuran dari probe yang terbang melalui atmosfer Venus. Studi memperoleh data tentang suhu, kelembaban dan tekanan di awan asam sulfat tebal yang mengelilingi planet ini. Dari nilai-nilai tersebut, para ilmuwan dapat menghitung apa yang disebut aktivitas air, tekanan uap air di dalam molekul individu di awan, yang merupakan salah satu faktor pembatas keberadaan kehidupan di Bumi.
"Ketika kami melihat konsentrasi efektif molekul air di awan itu, kami menemukan bahwa itu seratus kali terlalu rendah bahkan untuk organisme Bumi yang paling tangguh pun untuk bertahan hidup,” ujar John Hallsworth, ahli mikrobiologi di Queen's University di Belfast, Inggris, dan penulis utama studi tersebut, dilansir Space, Rabu (1/7).
Temuan tersebut mungkin mengecewakan bagi komunitas peneliti Venus. Pada September 2020, ada penemuan fosfin, senyawa yang terbuat dari atom fosfor dan hidrogen di Bumi yang dikaitkan dengan organisme hidup di atmosfer Venus.
Saat itu, para peneliti mengatakan bahwa fosfin dapat dihasilkan oleh mikroorganisme yang berada di awan tersebut. Di Bumi, Hallsworth mengatakan, mikroorganisme dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam tetesan air di atmosfer ketika suhu memungkinkan.
Namun, temuan studi baru berdasarkan data dari beberapa probe Venus, tidak meninggalkan kemungkinan apa pun yang hidup di awan Venus.
Sistem kehidupan termasuk mikroorganisme sebagian besar terdiri dari air dan tanpa terhidrasi, Hallsworth mengatakan bahwa ini tidak dapat aktif dan tidak dapat berkembang biak.
Studi tentang mikroorganisme yang hidup dalam kondisi ekstrem di Bumi menemukan bahwa kehidupan dapat eksis pada suhu sedingin minus 40 derajat Fahrenheit (minus 40 derajat Celcius). Untuk aktivitas air yang diukur pada skala nol hingga satu, nilai survivable terendah adalah 0,585, sementara tingkat aktivitas air yang ditemukan dalam molekul di awan Venus hanya 0,004.