Sabtu 10 Jul 2021 14:01 WIB

Pasien Wisma Atlet Bertambah 69 Orang Saja

Total saat ini ada 6.071 orang dirawat di Wisma Atlet.

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Khusus Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/7), bertambah 69 orang, apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya, Jumat (9/7). Demikian ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Kolonel Marinir Aris Mudian.

"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif (Covid-19) di Tower 4, 5, 6 dan 7 sebanyak 6.071 orang, sementara jumlah semula (satu hari sebelumnya) 6.002 orang. Ada penambahan jumlah pasien rawat inap sebanyak 69 orang," kata Aris.

Baca Juga

Ia juga menyampaikan terhitung sejak 23 Maret 2020 sampai 10 Juli 2021, atau dalam periode lebih dari satu tahun, jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet mencapai 112.431 orang. Dari jumlah itu, 105.092 pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, sementara 943 pasien dirujuk ke rumah sakit lain.

Sejauh ini, kepala penerangan Kogabwilhan I TNI mencatat jumlah pasien meninggal di RS Darurat Wisma Atlet per 10 Juli 2021 ada 325 orang.

Dalam kesempatan yang sama, Aris juga menyampaikan perkembangan situasi di Wisma Atlet Pademangan, khususnya Tower 8 yang menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala. Per 10 Juli 2021, jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet Pademangan sebanyak 569 orang, sementara pada Jumat ada 761 orang.

Artinya, ada pengurangan 192 pasien dalam waktu 24 jam terakhir. Sejauh ini, total pasien yang menjalani isolasi di Tower 4,5,6,7,8 Wisma Atlet Pademangan ada sebanyak 6.640 orang. Ada pengurangan sebanyak 123 orang apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya 6.763 orang.

Kemudian di Rumah Susun Nagrak, khususnya Tower 1, 2, dan 3, jumlah pasien yang menjalani isolasi per 10 Juli 2021 sebanyak 1.717 orang, sementara pada Jumat (9/7) ada 1.806 orang. Artinya, ada pengurangan sebanyak 89 orang di Rusun Nagrak dalam waktu 24 jam terakhir.

Sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 28 Juni sampai 10 Juli, total ada 5.491 orang yang menjalani isolasi di tempat tersebut. Dari angka itu, 3.483 orang telah menyelesaikan masa isolasi dan 32 orang lainnya dirujuk ke RS lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement