Ahad 11 Jul 2021 06:11 WIB

BMKG akan Gunakan Super Komputer Teknologi HPC

Keberadaan teknologi ini sangat berguna bagi penerapan sistem peringatan dini.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan meningkatkan super komputer yang ada dengan teknologi High Performance Computing atau HPC terkini guna memperkuat sistem peringatan dini. 

“Dalam waktu dekat kami berencana mengimplementasikan HPC dengan skala lebih dari 2 PetaFlops. Ini menjadikan sistem peringatan dini BMKG jauh lebih cepat , tepat, dan akurat,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi panel "The Future of High-Performance Computing" yang digelar oleh European Union - ASEAN HPC VIRTUAL SCHOOL 2021 yg disiarkan global secara daring, akhir pekan ini.

Implementasi Teknologi HPC terkini dapat meningkatkan kemampuan sistem Peringatan Dini Multi Bencana yang melibatkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS), Meteorology Early Warning System (MEWS), dan Climate Early Warning System (CEWS).  

Dwikorita memaparkan, keberadaan HPC dalam sistem peringatan dini kebencanaan sangat penting untuk menganalisis berbagai kompleksitas dan ketidakpastian dalam fenomena cuaca, iklim, tektonik dan kegunungapian. Hal itu karena, letak geografis Indonesia yang dikontrol oleh lempeng-lempeng tektonik aktif dan dikelilingi oleh cincin api. Belum lagi potensi bencana hidrometrologis yang dipicu oleh perubahan iklim global.

“Dengan terus meng-upgrade sistem peringatan dini kami harapkan manajemen kebencanaan yaitu upaya pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, dan recovery dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan Zero Victims," kata dia.

Dalam Diskusi Panel tersebut juga hadir Prof. Jose Ignacio Latorre (Direktur Center for Quantum Technologies, Singapura), Dr. Kimmo Koski (direktur CSC, Finlandia) dan Prof. Mateo Valero (Direktur Barcelona Supercomputing Center, Spanyol). Prof Pascal Bouvry (CEO LuxProvide, CEO Luxembourg HPC Center), Prof Satoshi Matsouka (Direktur RIKEN Center for Computational Science/R-CCS, Jepang) dan Tay Kheng Tiong (ketua ASEAN HPC Taskforce/ CEO A*STAR, Computational Resource Center, Singapura).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement