Selasa 20 Jul 2021 15:51 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi dan UEA Bahas Hubungan Bilateral

Sebelumnya Arab Saudi dan UEA membuat kesepakatan kuota produksi minyak

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman
Foto: The Telegraph
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Riyadh pada Senin (19/7). Penguatan hubungan bilateral menjadi topik utama pembahasan mereka.

 

Baca Juga

“Selama pertemuan kami di Riyadh, saudara saya Mohammed bin Salman dan saya membahas cara-cara untuk lebih memperdalam ikatan persaudaraan dan kerja sama strategis antara negara-negara kita,” kata Sheikh Mohammed lewat akun Twitter pribadinya.

 

Dia mengungkapkan, saat ini kedua negara memiliki hubungan dan kerja sama yang sangat baik. “Kemitraan antara UEA dan Arab Saudi terus kuat serta sejahtera,” ucapnya.

 

Pertemuan Pangeran MBS dan Sheikh Mohammed terjadi sehari setelah pertemuan puncak the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Saudi dan UEA membuat kesepakatan mengenai kuota produksi. “Kami senang dengan kesepakatan itu,” kata Menteri Energi UEA Suhail bin Mohammed al-Mazroui.

OPEC+ menyetujui kuota produksi baru untuk beberapa anggota mulai Mei 2022, termasuk UEA, Arab Saudi, Rusia, Kuwait, dan Irak. UEA akan meningkatkan produksi minyak dari 3,168 juta barel per hari (bph) saat ini menjadi 3,5 juta bph pada Mei 2022.

Saudi dan Rusia juga hendak meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 11,5 juta bph pada Mei 2022. Saat ini, kedua negara tersebut memiliki kemampuan produksi 11 juta bph. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement