REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian harian akibat Covid-19 selalu di atas 1.000 orang dalam 10 hari terakhir. Rekor tertinggi sempat tercatat pada Jumat (23/7) dengan 1.566 kematian dalam satu hari. Sementara pada Ahad (25/7) kemarin, tercatat ada 1.266 orang meninggal dunia dengan status positif Covid-19.
Dari grafik kematian harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, terlihat bahwa tren lonjakan kematian secara signifikan mulai terjadi sejak pertengahan Juni 2021, sampai hari ini. Padahal pada April 2021, angka kematian sempat beberapa kali tercatat di bawah 100 orang per hari.
Merespons kondisi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksi khusus kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan menteri lain yang berkaitan, untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.
"Angka kematian haris ditekan semaksimal mungkin," kata Jokowi dalam keterangan pers, Ahad (25/7).
Selain itu, Jokowi juga meminta kementerian terkait untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menambah kapasitas rumah sakit, khusus di daerah dengan angka kematian tinggi. Jokowi juga meminta adanya tambahan fasilitas isolasi terpusat dan memastikan ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, presiden juga meminta masyarakat tetap waspada terhadap risiko penularan Covid-19, khususnya dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Menurutnya, dunia saat ini sedang menghadapi risiko munculnya varian Covid-19 yang lebih menular ketimbang yang sudah ada saat ini.
"Kita harus selalu waspada, ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian lain yang lebih menular. Saya memerintahkan agar testing tracing bisa ditingkatkan lebih tinggi. Memakai masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan," kata Jokowi.
Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu-padu melawan Covid-19. Jika seluruh komponen bangsa bersatu, ujarnya, maka Indonesia bisa segera terbebas dari Covid-19 dan kegiatan sosial ekonomi bisa kembali normal.