Kamis 29 Jul 2021 14:07 WIB

Menhan AS ke Vietnam Tunjukkan Dukungan ke Asia Tenggara

Lloyd Austin berkunjung ke Vietnam untuk memperlihatkan dukungan AS ke Asia Tenggara

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Menhan AS Lloyd Austin berkunjung ke Vietnam untuk memperlihatkan dukungan AS ke Asia Tenggara. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Menhan AS Lloyd Austin berkunjung ke Vietnam untuk memperlihatkan dukungan AS ke Asia Tenggara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin berkunjung ke Vietnam untuk memperlihatkan dukungan AS terhadap negara-negara Asia Tenggara yang bersengketa dengan China di Laut China Selatan (LCS). Austin dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Phan Văn Giang.

Ia juga akan bertemu dengan Presiden Nguyen Xuan Phuc dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh. Austin sempat mengunjungi tempat pesawat mantan Senator AS John McCain ditembak jatuh tahun 1967. McCain yang maju dalam pemilihan presiden dari Partai Republik 2008 pernah menjadi tahanan Perang Vietnam.

Baca Juga

Sejak Perang Vietnam berakhir, hubungan Washington dan Hanoi perlahan-lahan menghangat. Kedua negara memantau ketat aktivitas Beijing di LCS. Vietnam adalah negara yang paling vokal melawan klaim China di perairan kaya sumber daya alam tersebut dan menerima berbagai perangkat militer AS termasuk kapal penjaga pantai.

Direktur Luar Negeri Kementerian Pertahanan Vietnam Letnan Jenderal Vu Chien Thang mengatakan pemimpin Vietnam dan Austin akan membahas virus corona dan langkah-langkah 'memperkuat kemampuan penegakan hukum maritim'.

"Vietnam ingin tahu apakah AS akan melanjutkan keterlibatan militernya, akan melanjutkan kehadirannya di Laut China Selatan," kata pakar dari Center for Strategic and International Studies, Greg Poling, seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (29/7).

Pada Rabu (28/7) transitnya kapal Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan membuat China marah. Sebelum tiba di Hanoi, Austin sempat singgah di Singapura. Ini adalah pertama kalinya ia berkunjung ke Asia Tenggara sejak bergabung dalam pemerintahan Presiden Joe Biden.

Dalam pidatonya di Singapura, Austin mengatakan AS berkomitmen untuk membangun hubungan konstruktif dan stabil dengan China, seperti memperbaiki krisis komunikasi dengan Angkatan Bersenjata China (PLA). Namun berulang kali ia mengatakan klaim Beijing di LCS 'tidak memiliki dasar hukum internasional' dan 'mengancam kedaulatan negara-negara di kawasan'.

China mengklaim hampir seluruh wilayah yang setiap tahunnya lalu lintas pelayaran di perairan itu menghasilkan triliunan dolar. Klaim Beijing tumpang tindih dengan klaim Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Dalam merespons pernyataan Austin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan AS dengan 'sengaja memfitnah China' dan 'mengintervensi urusan dalam negeri China'.

Pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan di Vietnam, Austin juga akan menandatangani 'nota kesepahaman' untuk Harvard dan Texas Tech University. Kesepakatan itu ditandatangani dalam program menciptakan basis data yang membantu warga Vietnam mencari orang hilang selama perang.

Kunjungan Austin ke Vietnam bertepatan saat negara Asia Tenggara ini mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona. Pemerintah Vietnam memberlakukan karantina wilayah di Hanoi dan setengah wilayah di negara itu.

Ahad (24/7) lalu AS mengirimkan tiga juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna ke Vietnam. Vaksin itu menambah pengiriman vaksin melalui skema distribusi vaksin Covax menjadi lima juta vaksin.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement