REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengatakan, bahwa masyarakat ketika telah melakukan pemilahan sampah di rumah, maka lebih baik mengambil langkah untuk menghindari tercampur kembali ketika dikumpulkan.
"Upaya pemilahan sampah dari rumah, dari sumber itu sudah menjadi keharusan, sudah menjadi kebiasaan harusnya. Sehingga dengan demikian kalau diolah di hilirnya itu akan lebih mudah," katanya dalam diskusi virtual pada Festival Peduli sampah Nasional 2021, yang dipantau virtual dari Jakarta, Rabu (4/8).
Namun, kata dia, prosesnya tidak berhenti sampai di situ dengan melakukan pemilahan di rumah karena adanya potensi tercampurnya kembali sampah yang sudah dipilah oleh petugas pengangkut. Untuk itu, ia menyarankan untuk membawa sampah yang sudah dipilah tersebut ke bank sampah terdekat atau tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R). Dapat juga menggunakan jasa wirausaha sosial yang berfokus dalam mengumpulkan sampah yang dapat diolah kembali.
"Jadi jika sudah memilah sampah di rumah, kalau memang petugas kebersihannya belum memilah jadwal pengangkutan terpilah, tidak usah taruh lagi di depan, bawa ke bank sampah," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut dia menjelaskan bahwa sektor pengelolaan sampah Indonesia sudah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyatakan komitmennya dalam pengelolaan sampah, termasuk terlibat untuk penarikan kembali produk yang merupakan bagian dari tanggung jawab produsen yang diperluas (extended producer responsibility/EPR).
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi bertambahnya inovasi dan inisiatif dari masyarakat dengan semakin banyaknya bank sampah dan TPS3R serta bertambahnya wirausaha sosial yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, demikian NovrizalTahar.