Rabu 01 Sep 2021 17:20 WIB

PM Ismail Sabri Atasi Keterlambatan Bantuan Covid-19

Ismail Sabri mengarahkan Kementerian Keuangan menyegerakan pembayaran bantuan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Perdana Menteri menunjukkan Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob  berbicara di kantornya di Putrajaya, Malaysia, 27 Agustus 2021. Ismail memperkenalkan kabinet barunya pada 27 Agustus.
Foto: EPA-EFE/PRIME MENTER OFFICE MALAYSIA
Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Perdana Menteri menunjukkan Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob berbicara di kantornya di Putrajaya, Malaysia, 27 Agustus 2021. Ismail memperkenalkan kabinet barunya pada 27 Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Ismail Sabri mengambil langkah mengatasi isu keterlambatan pembayaran Bantuan Khusus Covid-19 (BKC) yang seharusnya dilaksanakan pada Agustus 2021.

"Saya telah mengarahkan Kementerian Keuangan menyegerakan pembayaran BKC. Hari ini dana berjumlah RM 3.1 miliar (Rp 10,3 triliun) telah disalurkan kepada institusi perbankan yang berkaitan," ujar Ismail melalui pernyataan media dari Kuala Lumpur, Selasa (31/8).

Baca Juga

Ismail yang masih dalam proses karantina mengatakan proses pengkreditan fase satu mulai 6 September 2021 dan dijadwalkan selesai pada 10 September 2021. "BKC akan memanfaatkan sebanyak 10 juta penerima yang terdiri dari kategori miskin tegar, B40 (pendapatan paling rendah) dan M40 (pendapatan menengah) serta golongan bujang yang layak," katanya.

BKC merupakan sebagian dari inisiatif Paket Perlindungan Rakyat dan Pemulihan Ekonomi (PEMULIH), selain pembayaran tambahan kepada paket rangsangan ekonomi. "Pada 28 Juni 2021 pemerintah telah mengumumkan Paket PEMULIH sebagai antara inisiatif pemberian bantuan menyeluruh kepada rakyat dalam mengarungi dampak akibat pandemi Covid-19," jelas Ismail.

Pembayaran seterusnya akan dilaksanakan mengikut jadwal yang telah ditetapkan. "Saya senantiasa peka terhadap keluh-kesah rakyat dan berharap pembayaran BKC ini sedikit banyak mampu meringankan beban rakyat akibat Covid-19," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement