Sabtu 04 Sep 2021 10:52 WIB

Ketum Aisyiyah Prihatin Marak Korupsi di Tengah Pandemi 

Ketum Aisyah menyatakan semestinya semua pihak fokus pandemi Covid-19

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
 Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, menyatakan semestinya semua pihak fokus pandemi Covid-19
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, menyatakan semestinya semua pihak fokus pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, prihatin masih ada yang melakukan korupsi di tengah pandemi Covid-19. 

Dia juga menyayangkan sikap-sikap yang tidak simpatik terhadap situasi sulit di masa pandemi ini. "Pada situasi ini, patut disayangkan, dalam kenyataan penanganan Covid-19, masih ada pihak-pihak yang melakukan korupsi, masalah pemberian hak kepada tenaga kesehatan dan juga hal-hal yang tidak simpatik," tutur dia dalam pidato pembukaan Tanwir Muhammadiyah dan 'Aisyiyah bertajuk 'Optimis Hadapi Covid-19, Menuju Sukses Muktamar ke-48', secara daring, Sabtu (4/9).

Baca Juga

Padahal, Siti menuturkan, banyak yang terdampak di masa pandemi ini. Misalnya pada aspek pendidikan, kalangan perempuan dan keluarga pada umumnya menemui kendala saat mendampingi anak belajar secara daring. 

Menurut dia hal ini karena minimnya pembiayaan dan akses. "Selain itu, dampak sosial Covid-19 juga menimpa anak-anak yang salah satunya, banyak anak Indonesia menjadi yatim piatu karena ditinggalkan oleh orang tua mereka yang terkena dampak Covid-19," ucapnya.

Apalagi, pada dampak ekonomi, angka kemiskinan dan pengangguran naik akibat adanya gelombang Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK). 

Siti mengatakan, menurunnya pendapatan dan kerentanan terhadap ketahanan hidup ini juga terjadi karena rendahnya keterampilan. 

"Keterampilan yang selama ini dimiliki perempuan kadang tidak dapat dimanfaatkan yang menyebabkan produktivitas turun karena beban keluarga yang berlebih," jelasnya. 

Meski begitu, Siti menyampaikan, Aisyiyah optimistis dalam menghadapi pandemi Covid-19 sebagaimana tema tanwir kali ini. Optimisme harus melahirkan energi positif dan menghilangkan energi negatif dalam jiwa, pikiran dan tindakan dalam menghadapi kehidupan.

Aisyiyah sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan terus bergerak memerangi dan memutus rantai Covid-19 dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di semua tingkatan. 

Siti menegaskan, pandemi tidak membuat Aisyiyah berhenti menjalankan dakwah dan terus berkontribusi menangani dampak Covid-19. 

"Karena itu, Aisyiyah mengajak masyarakat bahwa sebagai umat beriman harus merespons pandemi dengan berdasarkan keilmuwan dan keimanan, atau secara ilmiah dan ruhaniah," katanya. 

Siti mengapresiasi kontribusi luar biasa para perempuan Indonesia dalam membantu kebertahanan keluarga. Perempuan melakukan aktivitas ekonomo yang dikembangkan dari rumah. Meski banyak kendala yang dihadapi, perempuan memiliki keuletan, semangat, kegigihan, dan daya tahan yang tinggi. 

Perempuan sebagai penyangga ekonomi keluarga, lanjut Siti, mampu melakukan segala kegiatan tanpa pandang bulu. Perempuan juga punya perhatian yang besar untuk melakukan kegiatan sosial seperti membantu sesama yang mengalami kesusahan karena Covid-19. 

"Jiwa sosial kerelawanan dan welas asih untuk membantu bagi warga sesama menjadi kekuatan yang luhur dan luar biasa dari para perempuan dalam menangani Covid-19," ujarnya.   

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement