Senin 13 Sep 2021 19:16 WIB

Setahun Pembunuhan Relawan, Masjid Toronto Buka Donasi

Masjid Toronto membuka donasi makanan bagi mereka yang membutuhkan di Kanada.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Setahun Pembunuhan Relawan, Masjid Toronto Buka Donasi. Lokasi penikaman yang menewaskan seorang pengurus Masjid IMO di Rexdale Boulevard, Toronto, Kanada.
Foto: CTV News Toronto
Setahun Pembunuhan Relawan, Masjid Toronto Buka Donasi. Lokasi penikaman yang menewaskan seorang pengurus Masjid IMO di Rexdale Boulevard, Toronto, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Anggota masjid Toronto telah meluncurkan donasi makanan untuk menghormati penjaga sukarelawan yang terbunuh satu tahun lalu.

Mohamed-Aslim Zafis (58 tahun) ditikam di luar pintu masjid Organisasi Muslim Internasional, 65 Rexdale Blvd., dekat Islington Avenue, di Etobicoke, Toronto, Kanada sekitar pukul 20.40 waktu setempat pada 12 September 2020. Dia meninggal di tempat kejadian.

Baca Juga

CEO Dewan Nasional Muslim Kanada Mustafa Farooq mengatakan pada konferensi pers pada Ahad (12/9) Zafis dibunuh saat melayani komunitasnya. Zafis diserang saat duduk di kursi di luar masjid saat dia mengontrol akses ke dalam gedung untuk memastikan jamaah mematuhi peraturan kesehatan masyarakat. Dalam jumpa pers tersebut, Zafis digambarkan sebagai orang baik yang membagikan sembako kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Hari ini, kami di sini untuk berbicara tentang warisan dan itu adalah warisan yang harus kita jalani. Dia adalah pria yang bersikeras membawa kebaikan bagi orang lain," kata Farooq kepada wartawan di masjid.

Farooq mengatakan dia berada di masjid tak lama setelah pembunuhan itu. "Saya pribadi tidak akan pernah melupakan sirene yang berkedip, kebingungan, teror kekerasan yang begitu dekat dengan rumah, kehilangan seorang pria yang baru saya kenal," katanya. 

"Hari ini, kami di sini karena kami tidak akan membiarkan kebencian menang," katanya.

Guilherme "William" Von Neutegem (34) didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dalam kematian Zafis. Von Neutegem tampaknya mengikuti kelompok kebencian yang didirikan di Inggris, menurut Canadian Anti-Hate Network, sebuah organisasi yang melacak ekstremisme daring.

Farooq mengatakan dia bertemu Zafis di masjid pada musim panas 2020 setelah seharian bepergian. Farooq lelah, tampak kuyu dan mengenakan celana olahraga ketika Zafis melihatnya.

"Saya pikir dia mengira saya salah satu orang yang membutuhkan. Jadi, dia segera mengambil makanan, dia mengambil apa pun yang dia bisa dan berkata: 'Ambil, pastikan kamu bisa memberi makan keluargamu malam ini.' Ini dia orangnya."

Farooq mendesak semua penduduk Greater Toronto Area menghormati kehidupan Zafis dengan pergi ke masjid-masjid lingkungan yang berpartisipasi pada Ahad dan Senin dan menyumbangkan makanan yang tidak mudah rusak. Donasi akan digunakan untuk memberi makan orang-orang di seluruh Kanada.

"Itu berarti melakukan apa yang dia lakukan ketika dia terbunuh untuk mencoba membuat kehidupan orang lain lebih baik," katanya.

Pemimpin NDP Andrea Horwath yang juga berbicara pada konferensi pers, mengatakan Zafis kehilangan nyawanya melalui tindakan pengecut terorisme Islamofobia. Dia mengatakan tindakan semacam ini terus terjadi di komunitas di Ontario.

"Kami di sini, berharap kebencian ini akan berhenti," kata Horwath.

Horwath mengatakan sudah lama menunggu pemerintah di Ontario untuk mengambil tindakan terhadap Islamofobia. Menurutnya, kejahatan kebencian menciptakan trauma abadi di masyarakat.

"Tidak ada ruang untuk kebencian semacam itu dan kita semua harus berbicara tentang bagaimana kita tidak akan mentoleransinya. Ini benar-benar tidak dapat diterima," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement