REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Militer Pakistan pada Senin (20/9) mengklaim telah membunuh seorang komandan "kelompok teroris" yang terlibat dalam pembunuhan empat perempuan staf lembaga bantuan kemanusiaan pada Februari.
Safiullah, seorang komandan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), tewas dalam operasi keamanan di distrik Waziristan Utara dekat perbatasan Afghanistan, kata tentara Pakistan dalam sebuah pernyataan. Dia berada di balik serangan fatal pada Februari tahun ini terhadap empat perempuan yang bekerja untuk sebuah LSM dan para insinyur dari Frontier Works Organization, sebuah unit teknik militer pada November 2020.
Dia juga terlibat dalam perencanaan serangan terhadap pasukan keamanan menggunakan alat peledak rakitan, serta kasus pemerasan dan penculikan untuk tebusan, tambah pernyataan militer Pakistan. Militer Pakistan mengklaim telah membunuh sedikitnya lima teroris di Waziristan Selatan pada 15 September.
Distrik Waziristan Utara dan Selatan – pernah dijuluki sebagai jantung para militan di Pakistan – termasuk di antara tujuh bekas wilayah suku semi-otonom di mana tentara telah melakukan serangkaian operasi sejak 2014 untuk melenyapkan TTP.
Wilayah tersebut, termasuk Waziristan Utara dan Selatan, diberi status distrik dan digabungkan dengan provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut pada 2018.
Lebih dari 5.000 tersangka militan dan lebih dari 700 tentara tewas dalam serangan udara, bentrokan, dan ledakan ranjau darat selama tujuh tahun terakhir. Angka-angka tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen karena akses media ke daerah-daerah bekas suku dibatasi.
Operasi berturut-turut telah mendorong TTP menuju negara tetangga Afghanistan, dan Islamabad mengklaim "jaringan teroris" kini telah mendirikan pangkalan di seberang perbatasan untuk menyerang pasukan keamanan Pakistan. Namun, pernyataan itu terus-menerus ditolak oleh pemerintah mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Operasi militer juga telah membuat lebih dari satu juta orang mengungsi, tetapi pemerintah Pakistan mengklaim 95 persen dari mereka telah kembali ke rumah mereka.