Jumat 01 Oct 2021 13:38 WIB

Tangerang Tutup Sementara Sekolah yang Siswanya Positif

Mayoritas kasus positif dari PTM di Tangerang adalah OTG.

Seorang pelajar menerima suntikan vaksin COVID-19 Pfizer saat vaksinasi massal bagi peserta didik di Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Banten, Kamis (2/9/2021). Dari data positif Covid-19 terkait PTM di Kota Tangerang mayoritas yang sudah divaksin tidak alami gejala serius.
Foto: Antara/Fauzan
Seorang pelajar menerima suntikan vaksin COVID-19 Pfizer saat vaksinasi massal bagi peserta didik di Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Banten, Kamis (2/9/2021). Dari data positif Covid-19 terkait PTM di Kota Tangerang mayoritas yang sudah divaksin tidak alami gejala serius.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti, Rr Laeny Sulistyawaty

Pemerintah Kota Tangerang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah menengah pertama (SMP) yang siswanya terpapar Covid-19. Penghentian sementara PTM tersebut dilakukan hingga dua pekan.

Baca Juga

“Paling tidak ditutup sementara minimal 10 sampai 14 hari ke depan,” ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dalam keterangannya, dikutip Jumat (1/10). Arief menuturkan, pemberhentian kegiatan PTM hingga dua pekan itu merupakan kebijakan tersendiri bagi Pemkot Tangerang sebagai upaya lebih masif menekan penyebaran Covid-19. “Walaupun kebijakan dari Kemenkes jika kurang dari 1 persen cukup ditutup sementara kelasnya, tapi kebijakan saya tutup sementara sekolahnya, sebagai langkah antisipatif,” jelasnya.

Pemerintah Kota Tangerang diketahui melakukan skrining tes Covid-19 terhadap para siswa, guru, serta staf sekolah di 18 SMP yang sudah menggelar PTM dari total 120 SMP baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Tangerang. Pelaksanaan tes dilakukan pada dua hari, yakni 27 September dan 28 September 2021.

Dari sebanyak 1.000 sampel yang diambil, hasilnya menunjukkan ada 27 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 25 orang di antaranya merupakan siswa, satu orang merupakan guru, dan satu orang lainnya merupakan staf tata usaha (TU). Kasus Covid-19 tersebut ditemukan di belasan SMP di Kota Tangerang.

"(Puluhan kasus Covid-19 dari hasil testing ditemukan) di 15 SMP yang sudah gelar PTM di Kota Tangerang," terangnya. 

Selanjutnya, Arief menyebut, pihaknya juga akan melakukan tracing kepada keluarga daripada 27 orang yang positif Covid-19 tersebut agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Selain itu, lanjut Arief, Pemkot Tangerang juga semakin meningkatkan kewaspadaan terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah dengan membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 di setiap kelas.

“Ini dilakukan sebagai langkah untuk antisipasi gelombang 3 Covid-19,” tutupnya. 

Puluhan kasus Covid-19 tersebut ditemukan di 14 dari 18 SMP  yang melakukan tes Covid-19. Akibatnya, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di belasan SMP tersebut dihentikan sementara waktu. 

Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat puluhan siswa tersebut notabene masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). “Hasilnya tidak membahayakan, pasalnya semua yang terpapar tercatat sudah mendapat vaksinasi. Sehingga mereka terekam medis dalam kondisi OTG dan gejala ringan dengan CT value yang tinggi. Maka, potensi penularannya cukup rendah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni dalam keterangannya, Jumat.

Dia menerangkan, dengan ditemukannya puluhan kasus Covid-19 dari klaster PTM tersebut, pihaknya melakukan tindak lanjut atau penanganan berupa pendampingan isolasi mandiri. Mulai dari cek kesehatan hingga pemberian obat-obatan.

“Selain itu melakukan tracing kontak erat 1:15 ke lingkungan keluarga, sekolah, dan sosialnya,” terangnya.

Selain itu, Dini mengatakan, Dinkes juga sudah menjalin kerjasama untuk menggelar penyemprotan disinfektan ke 15 sekolah yang ditemukan kasus Covid-19. Pihaknya bersama Dinas Pendidikan juga sudah menggelar rapat evaluasi ke seluruh sekolah yang mengadakan PTM terkait dengan penerapan protokol kesehatan yang harus diperketat.  

Dia melanjutkan, pencarian kasus di sekolah yang menerapkan PTM masih akan terus berlangsung di puluhan sekolah lainnya. “Dinkes akan terus cari kasus supaya tidak terjadi klaster PTM. Segera cari, segera tangani, dan segera putus rantai penyebarannya,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menerangkan, sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP), jika ditemukan warga sekolah yang terpapar Covid-19, sekolah tersebut harus ditutup sementara. “Maka, sudah Dindik perintahkan per 30 September 15 sekolah tersebut ditutup sementara selama 14 hari ke depan,” terangnya.

Jamaluddin menegaskan, selama penutupan 15 sekolah tersebut akan menjalani sterilisasi sekolah. Selain itu, Dindik akan turun langsung untuk memperkuat protokol kesehatan dan sarana prasarana pendukungnya. “Sebelumnya sekolah yang PTM telah membentuk satgas covid-19 di masing-masing sekolah. Dengan kejadian ini, seluruh sekolah yang menerapkan PTM diwajibkan membentuk satgas Covid-19 di setiap kelas tanpa terkecuali,” ujarnya.

Dia melanjutkan, meski ditemukan kasus Covid-19 di 15 sekolah yang menggelar PTM, Dindik Kota Tangerang akan tetap membuka PTM tahap lanjutan pada Senin depan. “Masih akan terus berlangsung, hingga saat ini sudah 148 sekolah mengikuti PTM. Sisanya, 52 sekolah akan dibuka pada Senin depan,” tutupnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement