REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota, Kabupaten Merauke, Ahad (3/10). Jokowi mengatakan, dengan peresmian ini menandai PLBN Sota menjadi PLBN kedelapan yang Pemerintah bangun dan kembangkan di perbatasan-perbatasan Indonesia atau PLBN kedua di Papua setelah PLBN Skouw di Jayapura.
"Saya melihat PLBN Sota ini dibangun dengan konsep yang terintegrasi, memiliki fasilitas yg lengkap, ada bangunan komersial, ada fasilitas umum dan sosial, mess pegawai, tempat ibadah, ada pasar, ada jalan pedestrian, area parkir juga infrastruktur pendukung lainnya," kata Jokowi saat peresmian yang disiarkan dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Ahad (3/10).
Jokowi berharap keberadaan PLBN Sota akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih nyaman kepada masyarakat Indonesia yang melintasi perbatasan Indonesia menuju Papua Nugini. Selain itu, ia berharap hadirnya PLBN Sota ini juga makin meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan.
"Serta mendorong pertumbuhan sentra sentra perekonomian baru dan membuat masyarakat di perbatasan semakin cinta dan bangga terhadap negara kita Indonesia," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, kawasan perbatasan adalah beranda depan Indonesia yang mewakili wajah bangsa Indonesia. Karena itu, kawasan perbatasan harus terus dibangun agar bisa memjadi representasi kemajuan Indonesia yang membanggakan seluruh rakyat.
Karena itu juga, ia memerintahkan selama tujuh tahun terakhir untuk membangun kembali pos lintas batas negara di berbagai titik di seluruh wilayah Tanah Air.
Baca juga : Mensos Risma Sudah Minta Maaf ke Istri Gubernur Gorontalo
"Dengan wajah baru dengan tampilan baru, dan juga yabg paling penting dengan cara-cara pelayanan yang baru yang lebih baik, yang menjadi cerminan komitmen kita untuk membangun Indonesia dari kawasan perbatasan," ujar Jokowi.
Dalam peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti itu, Presiden Jokowi didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono.