Senin 04 Oct 2021 20:20 WIB

Sholat di Masjid tidak Perlu Jaga Jarak Saat PPKM Level I

Tanjungpinang merupakan satu-satunya daerah di Kepri yang ditetapkan Level I.

Sholat di Masjid tidak Perlu Jaga Jarak Saat PPKM Level I. Suasana Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kepri.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Sholat di Masjid tidak Perlu Jaga Jarak Saat PPKM Level I. Suasana Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kepri.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau menyatakan sholat berjamaah di masjid di Tanjungpinang tidak perlu jaga jarak lagi setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kota ini turun dari Level III menjadi Level I.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan pelonggaran pembatasan sosial di kota yang ditetapkan PPKM Level I, antara lain dapat merapatkan barisan saat sholat di masjid. "PPKM Level I maknanya risiko penularan Covid-19 kecil sehingga berbagai kebijakan untuk pembatasan sosial dilonggarkan," katanya, Senin (4/10).

Baca Juga

Namun, Tjetjep mengingatkan agar kebersihan di masjid tetap dijaga bersama. Petugas di masjid sebaiknya tetap rutin menyemprot desinfektan dan mengepel lantai agar tetap higienis.

Seluruh jamaah juga tetap wajib mengenakan masker saat beraktivitas di dalam masjid. "Harus tetap rajin mencuci tangan dengan sabun," ucapnya.

Tjetjep menjelaskan PPKM di Tanjungpinang merupakan satu-satunya daerah di Kepri yang ditetapkan Level I. Enam kabupaten dan kota lainnya di Kepri, yakni Bintan, Batam, Lingga, Natuna, Karimun, dan Anambas turun dari Level III menjadi Level II PPKM.

Pelaksanaan PPKM Level II di daerah tersebut hampir sama seperti Level I di Tanjungpinang, namun aktivitas di masjid masih harus jaga jarak. Untuk aktivitas perekonomian, seperti mal buka mulai pagi hingga pukul 22.00 WIB.

Pertemuan tatap muka secara terbatas di sekolah pun dapat dilakukan, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan. "Kelonggaran pembatasan sosial dengan tetap menerapkan protokol kesehatan berdampak positif pada berbagai sektor strategis, seperti ekonomi," ujarnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad sehari yang lalu sudah melayangkan surat kepada pemerintah pusat untuk memberikan dispensasi terhadap berbagai persyaratan perjalanan laut dan udara untuk meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat. Syarat perjalanan laut antarpulau, yang pada PPKM Level III wajib tes antigen dapat dihapuskan setelah Tanjungpinang Level I PPKM, dan daerah lainnya di Kepri Level II PPKM.

Untuk syarat perjalanan udara, Ansar meminta pusat agar memberi kelonggaran yakni tidak perlu tes PCR, melainkan cukup tes antigen. "Meski terjadi pelonggaran pembatasan sosial, kita tidak boleh euforia agar tetap konsisten menetapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement