REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan secara konsisten menunjukkan kinerja positif. Di semester pertama 2021, IFG berhasil membukukan laba tahun berjalan konsolidasi Rp 1,8 triliun atau setara 180 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) semester I - 2021 sebesar Rp 1 triliun. Secara year on year (yoy) laba perusahaan dibandingkan semester 1 2020 terjadi peningkatan 178 persen.
Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah menjelaskan, pencapaian laba ini sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan laba anak perusahaan asuransi dan penjaminan dengan rata-rata kenaikan mencapai 55 persen. "Kami meyakini, upaya perbaikan secara terus menerus pada aspek tata kelola perusahaan, bisnis dan keuangan dapat meningkatkan kinerja kami di sepanjang tahun 2021," ujar Rizal dalam siaran persnya, Ahad (10/10).
Selain laba, nilai ekuitas IFG juga melampaui target yakni Rp 43,13 triliun atau dua persen lebih tinggi dari target di RKAP Semester I 2021 yang sebesar Rp 42,17 triliun. Pencapaian atas kinerja keuangan IFG sampai dengan Juni 2021 juga dapat dilihat dari beberapa indikator rasio keuangan, di mana IFG mencatatkan EBITDA Rp 2,07 triliun per Juni 2021 atau 24 persen lebih tinggi dari target RKAP Semester I 2021 yang sebesar Rp 1,67 triliun.
Hal ini juga meningkat signifikan jikadibanding EBITDA pada semester 1 2020 sebesar Rp 931,05 miliar. Sementara itu, rasio likuiditas perusahaan (rasio lancar) per Juni 2021 berada dalam keadaan sehat yakni sebesar 1,76 kali atau 27 persen lebih baik dari target RKAP Semester I 2021 yang sebesar 1,38 kali.
Rizal menegaskan, kinerja positif di semester I ini menunjukkan keberhasilan peran dan fungsi strategis IFG dalam memperkuat daya saing anak perusahaan di sektor asuransi, penjaminan, pasar modal, dan investasi.
Sejak terbentuknya IFG di tahun 2020 lalu, lanjut dia, manajemen berkomitmen untuk terus melakukan transformasi dari sisi tata kelola, proses bisnis, sumber daya manusia hingga inovasi dan pengembangan teknologi informasi. Hal itu dalam rangka mendorong terciptanya bisnis model yang akuntabel, prudent, dan transparan serta terus mendorong terciptanya kolaborasi yang saling menguntungkan antar sesama anak Perusahaan ataupun dengan BUMN lainnya.
IFG saat ini menunggu pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 20 Triliun untuk penguatan modal PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) yang akan bergerak di bidang asuransi jiwa. IFG Life nantinya akan menerima migrasi polis-polis sehat dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai bagian dari penyelesaian permasalahan Jiwasraya sehingga para pemegang polis akan mendapatkan kepastian hukum.
Dengan adanya PMN tersebut, dalam waktu dekat kapasitas permodalan IFG akan meningkat signifikan dan IFG sudah dapat melengkapi lini bisnisnya di bidang asuransi dengan bertambahnya lini bisnis asuransi jiwa.