Selasa 12 Oct 2021 18:50 WIB

PM Pakistan: Taliban adalah Cara Terbaik Singkirkan ISIS

Pakistan meminta AS untuk memberi Taliban waktu terkait isu hak-hak perempuan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Foto: AP/Rahmat Gul
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan Imran Khan memperingatkan bahwa sanksi terhadap pemerintah Taliban akan membantu memperkuat ISIS di Afghanistan. Padahal, menurutnya, Taliban berada pada posisi terbaik untuk menyingkirkan kelompok teroris itu.

"Percayalah, Taliban adalah [yang] terbaik untuk menyingkirkan ISIS," ujar Khan dalam sebuah wawancara dengan media daring yang berbasis di Inggris,Middle East Eye yang disiarkan oleh televisi pemerintah Pakistan Pakistan Television.

Baca Juga

Khan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk bersatu. Dia meminta AS tidak mendorong Afghanistan menjadi surga lagi bagi teroris. "Ini adalah titik kritis untuk memahami bahwa dunia harus terlibat dengan Afghanistan, karena jika itu mendorongnya menjauh, dalam gerakan Taliban, saya akan membayangkan akan ada garis keras, dan dengan demikian dapat dengan mudah kembali ke Taliban 20 tahun yang lalu, dan itu akan menjadi bencana," ujar Khan memperingatkan

"Apa yang harus ditunjukkan AS setelah 20 tahun itu? Afghanistan yang stabil, pemerintah, yang kemudian dapat menghadapi ISIS," kata Khan.

Permintaan negara-negara Barat meminta agar Taliban menghormati hak-hak perempuan dan hak-hak anak perempuan, terutama untuk pendidikan. Khan mengatakan mereka harus memberi waktu kepada Taliban, karena kelompok itu telah menjanjikan hal-hal ini.

"Pendapat saya adalah bahwa daripada memaksa Taliban untuk melakukan ini dan itu, mereka mengatakan bahwa mereka akan memberi mereka pendidikan, akan memungkinkan mereka untuk bekerja [dalam] budaya Islam, dan tidak memaksa mereka," kata Khan.

"Saya akan membayangkan bahwa sifat orang [Taliban] sedemikian rupa sehingga mereka akan mendorong kembali, dan itu akan menjadi kontraproduktif," kata Khan memperingatkan.

Khan pun mengulangi seruannya kepada masyarakat internasional untuk terlibat dengan pemerintah baru Taliban, karena sanksi mereka akan membawa krisis kemanusiaan di negara itu. Terlebih lagi, Khan menilai, serangan teroris di dalam negaranya telah menurun setelah penarikan AS dari Afghanistan.

"Ketika jejak Amerika menurun, motivasi [Taliban Pakistan] turun, [dan] sekarang kami mencoba berbicara dengan mereka yang dapat didamaikan," kata Khan.

Awal bulan ini, Khan mengungkapkan bahwa pemerintahnya sedang dalam pembicaraan dengan beberapa kelompok Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) untuk membujuk agar meletakkan senjata dan menjadi warga negara yang normal di negara itu. Dia mengatakan Taliban Pakistan telah melakukan lebih dari 60 ribu serangan dan membunuh lebih dari 80 ribu orang karena  mengira Pakistan adalah sekutu AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement