REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melaporkan rekor 34.303 kasus harian COVID-19 sejak awal pandemi, laman reuters melaporkan, Ahad (17/10). Otoritas Rusia juga mencatat penambahan jumlah 997 kematian, yang merupakan penurunan sebanyak lima jiwa dibandingkan dengan rekor 1.002 kematian yang dilaporkan sehari sebelumnya.
Kematian terbaru COVID-19 menambah jumlah keseluruhan menjadi 223.312 kematian, dengan total hampir delapan juta kasus. Otoritas Rusia menyalahkan program vaksinasi yang lamban atas lonjakan tajam infeksi dan kematian COVID-19. Kondisi itu memaksa Kementerian Kesehatan untuk meminta para pensiunan tenaga medis yang sudah divaksin untuk kembali membantu di rumah sakit.
Tak hanya Rusia, Brunei juga mencatat angka tertinggi kasus harian COVID-19, yakni 504 kasus, pada Ahad, sehingga totalnya menjadi 10.860 kasus. Xinhua melaporkan, Ahad, rekor harian sebelumnya dilaporkan pada 15 Oktober, dengan 423 kasus baru.
Sebelum muncul tujuh kasus lokal pada 7 Agustus, Brunei selama 457 hari nihil kasus masyarakat. Jumlah kasus terkonfirmasi pada saat itu adalah 340.
Semua kasus yang baru dilaporkan merupakan penularan lokal. Selagi sumber 203 kasus lokal masih dalam penyelidikan, empat klaster baru telah terdeteksi dan tiga klaster ditutup menyusul tidak adanya kasus baru di klaster tersebut selama 28 hari. Kini terdapat total 170 kasus aktif klaster.
Saat ini, tercatat 2.741 orang yang terinfeksi sedang dirawat dan dipantau di Pusat Isolasi Nasional. Brunei mencatat bahwa pasien sembuh berjumlah total 8.045 orang, sementara yang meninggal akibat akibat COVID-19 ada 74 orang.