REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ibadah yang merupakan perintah dalam agama sejatinya memiliki sejumlah keuntungan bagi yang menjalankannya.

Agus Rahmadi Dkk dalam buku Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis menjelaskan dua manfaat ibadah yang kaitannya dengan duniawi dan juga ukhrawi. Menurut Izzuddin bin Abdul Salam, kemaslahatan ibadah dalam aspek duniawi ialah segala bentuk manfaat yang dapat dirasakan di dunia melalui hal yang dikerjakan. 

Seperti ketenangan jiwa ataupun kesehatan fisik. Sedangkan kemaslahatan yang sifatnya ukhrawi adalah manfaat dan ganjaran yang akan diterima seorang hamba di akhirat kelak dari ibadah yang dilakukannya selama di dunia. Kemaslahatan ukhrawi dapat berupa pahala, surga, selamat dari api neraka, dan lain-lainnya. 

Dijelaskan pula bahwa para ulama terdahulu sudah membicarakan manfaat dan rahasia ibadah. Baik shalat, puasa, haji, zakat, maupun ibadah lainnya. Buku pertama yang membahas tentang manfaat ibadah berjudul As-Shalah wa Maqasiduha karya Hakim At-Tirmidzi. Buku ini lebih banyak mendiskusikan rahasia shalat dari aspek sufistik, semisal shalat dapat menghilangkan kesombongan, kelalaian, hingga penyakit jiwa. 

Selain itu, Izzuddin juga menulis buku yang hampir sama dengan At-Tirmidzi yakni Maqashid As-Shaum. Dalam bukunya, Izzuddin memperluas cakupan bahasannya, tidak hanya tentang shalat, namun juga masalah puasa dan manfaatnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika