Senin 01 Nov 2021 13:07 WIB

Gejala Menopause Bisa Pengaruhi Area Mulut

Gejala menopause biasanya mulai terasa pada usia 45 hingga 55 tahun.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Gejala menopause biasanya mulai terasa pada usia 45 hingga 55 tahun.
Foto: beautyheaven.com.au
Gejala menopause biasanya mulai terasa pada usia 45 hingga 55 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menopause merupakan siklus berhentinya menstruasi secara alami yang terjadi pada perempuan yang memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Biasanya, dalam periode transisi memasuki masa menopause para wanita kerap mengalami gejala nyeri, hot flashes, perubahan suasana hati dan vagina kering.

Menopause juga ditandai dengan penurunan kadar estrogen, suatu kondisi yang dapat menyebabkan gejala seperti kedinginan, keringat malam, masalah tidur, penambahan berat badan, dan dorongan seksual yang rendah. Di samping itu, ada juga beberapa gejala lain yang bisa memengaruhi area mulut, berikut penjelasannya seperti dilansir dari Times Now News, Senin (1/11).

Baca Juga

1. Lidah terasa terbakar

Sensasi ini mirip ketika Anda minum air panas. Ketidaknyamanan bisa dirasakan di langit-langit mulut, dekat bibir atau di sekitar mulut. Konsultasi ke dokter gigi dapat membantu mengatasi gejala-gejala ini dengan lebih baik.

2. Perubahan rasa

Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan lidah terasa pahit. Para ahli juga mengatakan bahwa efek ini bisa dipicu oleh kadar zinc yang rendah. Untuk mengatasinya, dianjurkan untuk makan makanan yang kaya zinc seperti kacang-kacangan, biji-bijian, kerang dan daging berkualitas baik.

3. Mulut kering

Mulut kering juga bisa menjadi penyebab perubahan rasa karena estrogen adalah hormon yang mempengaruhi produksi air liur. Oleh karena itu, ketika menopause dimulai, seseorang cenderung mengalami mulut kering karena penurunan kadar estrogen.

Untuk mengatasi hal ini, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum banyak air putih karena mulut kering dapat mempengaruhi kesehatan mulut juga. Mengunyah permen karet juga dapat membantu karena memicu produksi air liur.

4. Penyakit gusi

Tingkat air liur yang rendah menyulitkan seseorang untuk membersihkan bakteri di mulut yang dapat memicu penyakit gusi, kerusakan gigi atau giginya copot. Hal ini dapat membuat Anda lebih rentan terhadap perdarahan gusi dan masalah mulut lainnya.

Akan tetapi semua itu bisa diatasi dengan minum air putih yang banyak air supaya terhidrasi. Jika gejala masih berkelanjutan, segeralah berkonsultasi ke dokter gigi untuk mengurangi risiko atau mencegah masalah mulut sama sekali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement