Senin 01 Nov 2021 15:42 WIB

Bagikan 30 Ton Telur ke Pegawai, Kementan: Perbaikan Gizi

Kementan menyerap 1 juta butir telur dari peternak sebagai upaya mendongkrak harga

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Kementerian Pertanian (Kementan) menyerap 1 juta butir telur atau setara 60,5 ton dari peternak sebagai upaya mendongkrak harga yang sedang turun.  (ilustrasi).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Kementerian Pertanian (Kementan) menyerap 1 juta butir telur atau setara 60,5 ton dari peternak sebagai upaya mendongkrak harga yang sedang turun. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyerap 1 juta butir telur atau setara 60,5 ton dari peternak sebagai upaya mendongkrak harga yang sedang turun. Hasil penyerapan tersebut akan dibagikan secara gratis kepada aparatur sipil Kementan, yayasan, dan panti asuhan.

"Hari ini, ada 30 ton telur ayam ras (yang kita serap) untuk selanjutnya dibagikan kepada seluruh karyawan sebagai bentuk upaya perbaikan gizi," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nasrullah, Senin (1/11).

Baca Juga

Ia mengatakan, langkah penyerapan 1 juta butir telur sebagai upaya cepat pemerintah melakukan dorongan stabilisasi harga. Pasalnya, harga telur ayam di tingkat peternak anjlok hingga di bawah acuan harga Rp 19 ribu-Rp 21 ribu per kg.

Adapun, harga di tingkat konsumen khususnya di wilayah Jakarta berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), berkisar Rp 19 ribu per kg. Harga tersebut jauh dari acuan harga di tingkat konsumen yang sebesar Rp 24 ribu per kg.

Nasrullah menyampaikan, pada saat harga telur di bawah harga acuan maka pemerintah akan bergerak untuk menyerap komoditas tersebut. Penyerapan telur dari peternak rakyat akan dilakukan terus oleh Kementan hingga harga membaik.

"Hal yang terpenting, kita dapat berupaya mengurangi efek fluktuasi harga yang menekan harga telur dan merugikan peternak," jelas Nasrullah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement