Rabu 03 Nov 2021 05:15 WIB

Taiwan akan Meningkatkan Kekuatan Pasukan Cadangan

Pasukan cadangan wajib melipatgandakan jumlah peluru yang mereka tembakan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit artileri Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Foto: AP/Military News Agency
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit artileri Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan mulai tahun depan Taipei akan meningkatkan latihan pasukan cadangan. Peningkatan latihan tempur  ini digelar saat China meningkatkan aktivitas militer dekat pulau tersebut.

Ketegangan antara Taiwan dan China yang mengklaim pulau demokratis tersebut sebagai wilayah kedaulatannya meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Beijing meningkatkan tekanan militer seperti mengirimkan pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan.

Baca Juga

Bulan lalu Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng menggambarkan situasi saat ini 'paling serius' selama 40 tahun lebih. Ia juga meminta anggaran militer tambahan untuk membangun senjata dalam negeri.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mulai tahun depan latihan penyegaran untuk pasukan cadangan akan ditambah menjadi 14 hari dan dari lima menjadi tujuh hari sepekan. "Untuk meningkatkan dengan efektif kemampuan tempur pasukan cadangan," kata kementerian Selasa (2/11).

Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan para pasukan cadangan wajib melipatgandakan jumlah peluru yang mereka tembakan selama latihan menembak. Sementara latihan tempur menjadi 56 jam dari sebelumnya yang hanya setengah hari.

Program baru ini akan diterapkan pada 13 persen dari 110 ribu personel pasukan cadangan yang kementerian rencanakan untuk latihan tahun depan.

Taiwan perlahan-lahan beralih dari wajib militer ke pasukan profesional sukarela. Tapi tahun lalu dilaporkan perubahan tersebut menimbulkan masalah dan membuang-buang kekuatan 2,31 juta pasukan cadangan yang beberapa di antaranya mengeluh latihan dan kuliah dalam pelatihan ulang hanya buang-buang waktu.

China mengatakan tidak akan ragu menggunakan kekuatan militer untuk merebut kembali Taiwan. Pulau demokratis itu mengatakan mereka negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement