REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- AS resah dengan kemampuan nuklir China. Pentagon mengatakan China telah memperluas kekuatan nuklirnya jauh lebih cepat dari yang diperkirakan para pejabat Amerika Serikat (AS) setahun lalu.
Beijing tengah merancang kekuatan militernya untuk dapat menyamai atau bahkan melampaui kekuatan global AS pada pertengahan abad ini.
Pentagon, dalam laporannya yang dirilis pada Rabu (3/11), mengatakan, jumlah hulu ledak nuklir China dapat meningkat menjadi 700 dalam waktu enam tahun. Angkanya diprediksi dapat mencapai 1.000 pada 2030 mendatang.
Laporan terbaru Pentagon tak menyebut berapa banyak senjata yang dimiliki Cina saat ini. Namun setahun lalu, mereka memperkirakan jumlahnya sekitar 200-an.
Sebagai perbandingan, AS memiliki 3.750 senjata nuklir dan tidak berencana meningkatkannya. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang melakukan tinjauan komprehensif terhadap kebijakan nuklirnya. Ia belum menyampaikan bagaimana hal itu dapat dipengaruhi oleh kekhawatirannya terhadap Negeri Tirai Bambu.
Menurut Pentagon, China mungkin telah menetapkan “triad nuklir”, kombinasi rudal darat, laut, dan udara yang dimiliki AS dan Rusia selama beberapa dekade. Untuk kekuatan nuklir berbasis darat dan laut, China menambahkan rudal balistik yang diluncurkan dari udara.