Senin 08 Nov 2021 05:29 WIB

Wakil Kepala Puspen TNI Laksma Tedjo Sukmono Wafat

Tedjo dipromosikan Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI, Laksamana Pertama (Laksma) Tedjo Sukmono wafat.
Foto: Dok Lantamal V
Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI, Laksamana Pertama (Laksma) Tedjo Sukmono wafat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI, Laksamana Pertama (Laksma) Tedjo Sukmono wafat di Jakarta, Ahad (7/11) malam WIB. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono, Tedjo meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, pukul 22.05 WIB karena sakit.

Jenazah Tedjo telah dipindahkan ke Rumah Sakit TNI AL (RSAL) dr Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. "Saat ini, jenazah almarhum dibawa ke kediamannya di Jalan Harapan I No.14 Komplek TNI AL, Kodamar Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara," kata Julius di Jakarta, Senin (8/11) dini hari WIB.

Laksma Tedjo adalah perwira tinggi TNI-AL yang sejak 25 Oktober 2021 mendapatkan promosi jabatan sebagai Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas). Promosi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/943/X/2021 tanggal 25 Oktober 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Jabatan lain yang pernah diemban oleh almarhum adalah Komandan Lanal Sibolga (2009-2011), Komandan Satlinlamil Surabaya (2016), Aspers Pangkoarmabar (2016-2017), Sekdisminpersal (2017), Kadisminpersal (2017-2019) dan Komandan Lantamal V/Surabaya (2019-2020).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement