Kamis 11 Nov 2021 07:55 WIB

Penyalin Cahaya Raih Piala Citra 2021 Film Terbaik

'Penyalin Cahaya' merupakan film karya sutradara Wregas Bhanuteja.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sutradara Wregas Bhanuteja (ketiga kiri, bawah) dan jajaran produser serta aktor dan aktris film Penyalin Cahaya berpose usai meraih penghargaan Film Panjang Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/11/2021). Film Penyalin Cahaya memborong 12 kategori FFI 2021, beberapa di antaranya kategori film panjang terbaik, aktor terbaik, dan sutradara terbaik.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sutradara Wregas Bhanuteja (ketiga kiri, bawah) dan jajaran produser serta aktor dan aktris film Penyalin Cahaya berpose usai meraih penghargaan Film Panjang Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/11/2021). Film Penyalin Cahaya memborong 12 kategori FFI 2021, beberapa di antaranya kategori film panjang terbaik, aktor terbaik, dan sutradara terbaik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film “Penyalin Cahaya” berhasil meraih Piala Citra sebagai Film Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

“Pemenang film panjang terbaik diberikan kepada Penyalin Cahaya, Produksi Rekata Studio,” kata Nadiem di panggung FFI 2021.

Baca Juga

Film drama misteri kriminal Indonesia tersebut disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, dimana ini merupakan film panjang pertama Wregas sebagai sutradara. Sementara dikursi produser ada Adi Ekatama dan Ajish Dibyo. Ajish yang ikut naik ke podium untuk mewakili kru “Penyalin Cahaya” mengaku tidak menyangka film ini bisa diganjar penghargaan Film Terbaik FFI 2021. Ia pun menggunakan kesempatan itu untuk berterima kasih kepada tim dan semua orang yang mendukung film “Penyalin Cahaya”.

“Terima kasih kepada Wregas yang sudah mengajak saya terlibat dalam film ini, terima kasih untuk para juri, istri saya yang selalu support saya, dan bapak saya yang sekarang lagi nonton di RS, semoga lekas sembuh dan saya ucapkan selama untuk para nominee FFI,” kata dia.

Film dibintangi oleh Shenina Cinnamon sebagai Sur, Chicco Kurniawan, Jerome Kurnia, Dea Panendra, Giulio Parengkuan dan lainnya. Film ini dirilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional busan dan juga tayang di Netflix pada 13 Januari 2022.

Film ini mengikuti karakter Sur, seorang mahasiswi tingkat pertama di sebuah universitas. Suatu malam, untuk pertama kalinya dalam hidup ia pergi ke pesta untuk merayakan pencapaian grup teater universitas, Mata Hari. Di grup itu Sur bekerja sebagai sukarelawan perancang web.

Namun hidupnya benar-benar berubah setelah dia bangun keesokan paginya. Sur kehilangan beasiswa dan diusir keluarganya setelah foto selfie-nya berbeda secara online. Khawatir bahwa dia mungkin menjadi bahan lelucon senior Mata Hari, Sur akhirnya mencari bantuan dari teman masa kecilnya, Amin. Bersama Amin, ia mencoba menemukan kebenaran tentang foto dan pesta malam itu.

Acara malam anugerah FFI 2021 digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan di Assembly Hall, Jakarta Convention Centre, Rabu (10/11) malam. Acara ini juga turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement