REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Padahal, meski pandemi di Indonesia sudah mulai terkendali, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan agar wabah ini bisa menjadi endemi.
Budi menjelaskan, perkembangan situasi pandemi di Indonesia memang terus mengalami penurunan lonjakan kasus Covid-19. Kini, kasus aktif ada sekitar 10 ribu orang. Dengan mulai terkendalinya wabah ini, pemerintah pun mulai melakukan uji coba work from office (WFO) untuk industri esensial, yang sebelumnya 50 persen pekerja harus bekerja dari rumah (WFH).
Namun demikian, dengan mulai terkendalinya pandemi bukan berarti masyarakat bisa abai prokes. "Penyebaran virus korona masih mengintai kita, di mana masih memunculkan banyak varian yang tidak bisa diprediksi karena adanya mutasi virus,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam pesannya menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2021, Jumat (12/11).
Budi menilai, protokol kesehatan belum menjadi kebiasaan baru oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, kepatuhan masyarakat menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dalam kehidupan keseharian masih kurang.
Hal ini, kata Budi, tercermin dari hasil evaluasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 18 Juli 2021. Dalam evaluasi tersebut, tercatat 3.7 juta kasus pelanggaran prokes di area pasar, 1,5 juta pelanggaran di kantor, 1,2 juta pelanggaran di jalan umum, 334 ribu pelanggaran di rumah, dan 281 ribu pelanggaran di restoran.
Ia pun meminta seluruh masyarakat untuk mematuhi prokes, mengurangi mobilitas, dan ikut vaksinasi Covid-19 hingga dosis lengkap. Semua itu diyakini akan membawa transisi epidemiologi dari pandemi menjadi endemi di Indonesia.
Budi ingin, peringatan HKN ke-57 dengan tema “Sehat NegeriKu, Tumbuh IndonesiaKu” ini menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat terkait prokes. HKN 2021 ini juga harus menjadi pendorong bagi masyarakat dan penggiat sektor kesehatan untuk terus bangkit dari kondisi pandemi Covid-19.“Semoga peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-57 ini menjadi awal pulihnya berbagai sektor di masyarakat, sehingga Indonesia bisa kembali sehat dan kembali tumbuh,” kata Budi, sebagaimana dikutip dari siaran persnya.
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Abdul Kadir. HKN kali ini harus dijadikan momentum mengedukasi, mengubah perilaku, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Kemenkes, kata dia, mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.
Abdul menambahkan, pihaknya kini juga tengah berupaya mendorong penguatan Fasyankes dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. “Sehingga seluruh komponen masyarakat dapat kembali produktif di era adaptasi kebiasaan baru,” katanya.