Jumat 12 Nov 2021 18:47 WIB

Skrining di Pintu-Pintu Masuk Internasional tak Boleh Bobol

Skrining ketat di pintu masuk internasional demi cegah gelombang ketiga Covid.

Red: Andri Saubani
Sejumlah pengguna jasa transportasi udara bersiap menaiki pesawat di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (3/11/2021). Pihak Angkasa Pura I mencatat adanya peningkatan frekuensi pergerakan penumpang transportasi udara sebanyak 43,531 orang melalui jalur kedatangan dan 42,822 orang melalui jalur keberangkatan, atau meningkat sebanyak 51 persen selama periode September-Oktober 2021.
Foto:

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, mengimbau agar pemerintah memperketat pelacakan varian Delta Plus di daerah perbatasan. Imbauan ini menyusul temuan varian AY.4.2 atau Delta Plus di Malaysia.

"Pemerintah mengonfirmasi varian Delta Plus lebih berbahaya sehingga perlu dilakukan pengetatan secara temporer dari negara-negara yang tinggi tingkat penyebaran varian Delta Plus," kata Mufida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/11).

Apalagi, dikatakan Mufida, saat ini kebijakan terbaru karantina kedatangan dari luar negeri cukup 3x24 jam bagi mereka yang sudah vaksin lengkap. Bagi Mufida, pengurangan waktu karantina dari luar negeri bisa menjadi titik lemah masuknya varian-varian baru ke Indonesia.

"Terdeteksinya kasus Delta Plus di Malaysia dibawa dari pelajar yang sekolah di Inggris. Terdeteksi negatif saat tes PCR pertama tapi terkonfirmasi terkena varian Delta Plus saat menjalani karantina. Nah jika karantina kita diperpendek ada kemungkinan lebih besar masuknya varian Delta Plus ini lebih mudah," ujarnya.

Menurutnya, melihat ada dua titik kritis yang patut diwaspadai pemerintah jelang akhir tahun ini. Titik kritis pertama adalah varian baru dari luar negeri yang jadi ancaman dari luar. Sementara titik kritis kedua adalah antisipasi gelombang ketiga usai pelonggaran di dalam negeri.

"Ada kenaikan tren kasus di di 155 kota/kabupaten dalam seminggu terakhir dan di tiga kota dalam tiga minggu terakhir. Nampaknya memang harus diwaspadai betul datangnya gelombang ketiga. Karena pada saat yang sama, pelonggaran sudah terjadi dimana-mana dan banyak sektor," tuturnya

Anggota DPR RI Dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri ini meminta pemerintah pusat maupun daerah menyiapkan skenario menarik rem darurat pelonggaran yang sudah dibuat jika terjadi kenaikan kasus yang cepat akibat pelonggaran dan varian Delta Plus.

"Publik harus diberi peringatan dan sosialisasi tentang potensi gelombang ketiga ini. Siapkan mitigasi belajar dari gelombang kedua. Tetap siagakan tempat isoman, jamin ketersediaan obat, oksigen dan tetap siagakan Satgas hingga level RT/RW," ucapnya.

 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, hingga saat ini sub varian Delta AY.4.2 atau Delta Plus dan juga varian Mu masih belum terdeteksi di Indonesia. Dari total lebih dari 8 ribu sequencing yang dilakukan, mayoritas variant of concern yang ditemukan yakni varian Delta dan juga Beta.

 

Namun demikian, kata dia, pemerintah dan masyarakat harus mewaspadai munculnya varian-varian tersebut di Indonesia.

“Untuk varian Mu dan sub varian Delta AY.4.2. sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia. Tetapi kita tetap perlu waspada dengan mempertimbangkan sub varian Delta yang masih mempunyai potensi untuk memicu gelombang berikutnya di Indonesia,” kata Siti Nadia saat konferensi pers, dikutip pada Kamis (11/11).

Sub varian Delta Plus tersebut saat ini juga telah ditemukan di negara tetangga termasuk Malaysia dan Singapura. Untuk mengantisipasi kasus impor di Indonesia, pemerintah memperketat pintu-pintu masuk negara, baik darat, laut, dan udara.

Siti Nadia mengatakan, tidak semua pintu masuk negara saat ini dibuka untuk pelaku perjalanan luar negeri. Pemerintah pun mewajibkan pemeriksaan pada saat masuk atau entry test dan juga setelah selesai karantina atau exit test pada semua pelaku perjalanan.

Ia yakin, pandemi ini dapat diakhiri. Karena itu, ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19 ini, salah satunya dengan vaksinasi dan menerapkan prokes secara ketat.

“Tapi ingat, walaupun sudah divaksin dan situasi pandemi semakin membaik, tetapi bila prokes tidak dijalankan dengan baik di masyarakat, maka kenaikan kasus akan tetap terjadi,” tambah Siti Nadia.

 

photo
Karantina perjalanan internasional. - (Republika)

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement