REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Sejumlah tentara Armenia telah tewas dan ditangkap dalam kekerasan yang berkobar di perbatasan dengan Azerbaijan. Sementara dua tentara Azerbaijan dikabarkan terluka. Laporan ini bersamaan dengan pengumuman kedua belah pihak yang menyetujui gencatan senjata ditengahi Rusia pada Selasa (16/11).
Seperti dikutip dari BBC, lebih dari 6.000 nyawa hilang dalam perang tahun lalu atas wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Konflik berakhir pada November dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.
Di bawah perjanjian gencatan senjata 2020, Armenia menyerahkan petak wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade. Pasukan Azerbaijan yang didukung oleh Turki, meraih keuntungan atas perjanjian itu.
Namun gencatan senjata telah dilanggar. Armenia dan Azerbaijan sesekali melakukan baku tembak di sepanjang perbatasan. Pada Selasa (16/11), kedua belah pihak saling tuding telah memulai pertempuran di sepanjang perbatasan.